Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Website Anda Terdampak Pembaruan Google? Jangan Bersikap Reaktif

Diperbarui: 10 Oktober 2024   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. (Foto: Generated AI/Efrem)

Apakah traffic website Anda tiba-tiba menurun drastis dalam beberapa hari terakhir? Kemungkinan besar, situs Anda terkena penalti dari Google.

Secara umum, algoritma peringkat Google terus mengalami perubahan, bahkan dalam hitungan detik. Hal ini sejalan dengan visi Google untuk menampilkan konten yang bermanfaat, serta prioritas mereka dalam menyediakan konten terbaru kepada pengguna.

Dinamika ini dapat memengaruhi peringkat halaman Anda di hasil pencarian. Dengan kata lain, posisi website Anda di mesin pencari tidak pernah abadi.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan peringkat website Anda di hasil pencarian, bahkan halaman itu dapat hilang dari hasil pencarian atau tidak terindeks. Namun, dalam artikel ini saya akan fokus pada dampak dari perubahan algoritma inti Google. 

Dan perlu diperhatikan, bahwa apa yang saya sampaikan berfokus pada perubahan inti Google dalam setahun terakhir di mana praktik lama pada tahun sebelumnya mungkin sudah tidak relevan lagi pada tahun ini.

Seperti yang diketahui, Google merilis pembaruan algoritma inti pada bulan Agustus lalu. Pembaruan ini merupakan kelanjutan dari pembaruan sebelumnya, di mana Google berusaha membersihkan hasil pencarian dari halaman-halaman yang dianggap tidak bermanfaat atau menggunakan praktik spamming.

Namun, Google bekerja dengan serangkaian algoritma yang kompleks. Akibatnya, beberapa pemilik website yang merasa telah mengikuti praktik SEO yang baik tetap terdampak. Peringkat mereka tiba-tiba turun, dan beberapa halaman mengalami deindeks.

Apa yang harus dilakukan?

Perlu diingat, pembaruan algoritma Google dalam beberapa tahun terakhir sulit diprediksi. Sejak diberlakukannya kebijakan helpful content, hasil pencarian justru dipenuhi halaman yang tidak diharapkan oleh pengguna.

Ini terjadi karena sejumlah pemilik website melihat bahwa pembaaruan helpful content tidak sepenuhnya terjadi. Malahan boleh dikatakan, website dengan praktik parasite SEO semakin jamak. 

Selain itu, Google juga sering menguji coba produk berbasis kecerdasan buatan seperti Gemini di mesin pencariannya, yang mana Google sendiri masih perlu memperbaiki kualitas hasil pencariannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline