Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Masalah SEO di Google, Kata Kunci vs Search Intent

Diperbarui: 6 Mei 2022   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Google. (Foto: Pixabay/Pexels)

Dalam penulisan SEO, orang sering mengutamakan kemunculan dan kepadatan kata kunci (keyword) dalam artikel. Padahal, ada faktor penting yang tidak boleh dilupakan: search intent.

Kita tahu bahwa konten merupakan bagian utama untuk menentukan keberlangsungan suatu website di mesin pencari Google. Konten tersebut beragam jenisnya, mulai dari artikel, video atau gambar.

Seiring waktu, tantangannya semakin berat untuk dapat mengisi halaman pertama Google untuk kata kunci bervolume jumbo.

Dalam dunia SEO, ada pembagian kerja dari on-page, off-page dan teknikal. Semua saling berhubungan dan punya peran tersendiri dalam menentukan ranking website di Google.

Di atas itu semua, artikel punya peran signifikan. Tanpa artikel, sulit bagi robot Google memahami website atau halaman Anda. Ujung-ujungnya bot akan malas merayap halaman. Halaman Anda pun sulit terindeks dan mendapat ranking di hasil pencarian.

Bicara soal artikel, seringkali orang-orang memusatkan perhatiannya pada keberadaan kata kunci. Memang, kehadiran kata kunci merupakan hal wajib dalam setiap artikel SEO. 

Namun, tidak jarang orang salah kaprah memahami cara kerja kata kunci ini. Meski sudah melakukan riset, menentukan kepadatan kata kunci, jangan lupa bahwa Anda harus memikirkan maksud pencarian dari kata kunci tersebut.

Search intent atau maksud pencarian merupakan fondasi utama ketika hendak menuliskan artikel. Ibarat koin, maksud pencarian dan kata kunci saling berhubungan. 

Secara umum, ada empat jenis maksud pencarian

  • Informasi: Jenis artikel untuk kebutuhan informasi pengguna
  • Navigasi: Pengguna ingin berkunjung ke situs resmi brand tertentu. Misalnya orang mengetik kata kunci Facebook karena ingin berkunjung ke situs Facebook.
  • Transaksi: Pengguna ingin melakukan transaksi pembelian. Contohnya, pengguna mengetikan "beli baju murah" karena ingin mencari lapak online yang menjual baju murah.
  • Investigasi e-commerce: Hasil pencarian berupa ulasan

Contoh kasus kata kunci vs maksud pencarian

Sebagai penulis SEO, saya sering berbeda pendapat soal penggunaan maksud pencarian ini. Sebagai contoh, seorang pemilik kedai kopi yang ingin menaikan peringkat website dagangannya di Google. Dia memberikan list beberapa kata kunci yang ingin ditarget.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline