Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Maaf Munchen, PSG Bukan Barcelona yang Bisa Dikalahkan Telak

Diperbarui: 8 April 2021   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga leg 1 perempatfinal UCL Munchen vs Paris, 8 April 2021. (Foto: Twitter/PSG_inside)

Paris Saint Germain (PSG) menumbangkan tuan rumah Bayern Munchen dengan skor 2-3 pada laga leg pertama perempatfinal Liga Champions Eropa, 8 April 2021.

Permainan keduanya tersaji dengan tempo cepat dan penuh tensi. Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Bayern Munchen menginisiasi serangan ke pertahanan Paris.

Laga baru dimulai dua menit, kiper Keylor Navas mesti berjibaku mempertahankan gawangnya. Pertama sepakan Hernandez dari samping kotak penalti. Lalu, sundulan Choupo Moting menyambut tendangan sudut yang menyentuh mistar gawang. 

Choupo Moting gagal membobol gawang klub yang dibelanya tahun lalu itu. Jika melihat awal laga, Munchen tampil meyakinkan untuk memenangkan pertandingan. 

Tetapi, keberuntungan memihak Paris ketika Neymar menggiring bola mendekati kotak penalti. Di sebelah ada Mbappe yang turut berlari beriringan dengannya. 

Posisi Mbappe longgar dari kawalan. Neymar meneruskan bola ke Mbappe dan disempurnakan lewat sepakan terukur untuk menjadi gol pembuka keunggulan PSG pada menit ke-3.

Dinginnya udara bersama butiran salju yang turun ke stadion tak menyurutkan panas permainan. Munchen justru semakin meradang dan terus mencoba melakukan pelbagai serangan untuk menyeimbangkan skor. Nafsu untuk menyerang, namun tak ada gol tercipta.

Malahan Munchen kebobolan untuk kali kedua. Marquinhos yang lolos dari garis offside berhasil menyempurnakan umpan terobosan Neymar. Cukup dua kali sentuhan, pemain Brasil itu sukses mengoyak gawang Neuer. Skor berubah 2-0 untuk keunggulan Paris.

Sang pelatih Hans-Dieter Flick berkali-kali terlihat geregetan dari pinggir lapangan melihat permainan anak asuhnya. Serangan terus dibangun Munchen. Bola entah berapa kali mengalir deras ke arah gawang Navas, tetapi kebanyakan dimentahkan olehnya. 

Mungkin juga Kimmich merasa bosan heran, berkali-kali mengeksekusi bola mati tetapi kandas tanpa berbuah gol. 

Sedangkan di pihak lawan, Mbappe yang mengisi barisan depan harus bersabar untuk memperoleh kiriman bola dari rekannya. Setelah dua gol itu, Paris berkonsentrasi penuh untuk bermain bertahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline