Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Kecanduan Main Catur Online karena Kontroversi Dewa Kipas

Diperbarui: 21 Maret 2021   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan catur Chess.com.  (Dok. Pribadi)

Konten viral tak selalu berdampak buruk. Ada nilai edukatif yang hadir sejauh kita mau menafsirkannya secara kritis dan kreatif.

Bahkan konten viral bisa menyebabkan kecanduan untuk terus memainkannya.

Setelah beberapa hari terakhir warganet ramai membicarakan masalah pecatur Dadang Subur alias Dewa Kipas di situs Chess.com, saya diajak kembali untuk bermain di platform catur online tersebut.

Sudah lama saya tak membuka situs tersebut, terakhir kali mungkin dua atau tiga tahun lalu. Pun saya sudah lama tak bermain catur offline.

Hasilnya, saya malah lupa waktu, main catur dari pagi sampai malam. Jadi, akhir pekan diisi dengan mencari taktik dan harus berpikir. 

Dalam chess.com, pengguna dapat memanfaatkan fitur permainan secara live atau online. Mesin mengacak siapa  lawan, tak perlu lama hanya sepersekian detik lawan sudah didapatkan.

Pengguna bisa memilih lama waktu permainan, secara default waktu normal satu permainan adalah 10 menit.

Kadang menang, kadang kalah. Hal-hal demikian yang menyebabkan saya semakin gregetan dan penasaran untuk mencoba lagi dan lagi sampai akhirnya menyadari jarum jam berganti sangat cepat.

Keingintahuan itu mendorong orang untuk menciptakan hasil yang memuaskan dirinya. Tentunya, harus dengan daya pikir sendiri.

Latihan catur menggunakan bantuan garis petunjuk. (Dok. Pribadi)

Fitur Chess.com juga menyediakan permainan melawan komputer dengan level mulai dari level pemula, master sampai top player.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline