Rakyat Indonesia akan mendapat suguhan film 2021 terbaik lewat pemutaran film biografi Buya Hamka yang mengisahkan perjalanan hidupnya.
Film yang begitu dinanti, sekaligus menyimpan rangkaian cerita untuk ditelaah.
Tidak mudah untuk menentukan ketokohan Buya Hamka dalam satu bagian. Ia adalah ulama dan sastrawan yang telah memberikan sumbangan besar dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Pemikirannya menjadi rujukan para pemuka agama, akademik, pejabat negara, pemerhati pendidikan dan orang-orang yang merasa gentar menempuh kehidupan modern.
Buya Hamka dilahirkan di Sumatera Barat pada 17 Februari 1908, telah melalui masa kemerdekaan Indonesia dalam kurun waktu pendudukan Belanda dan Jepang.
Karena itu, dapat dipahami betapa kompleksnya penyusunan ringkasan kehidupan dan pemikiran Buya Hamka, yang bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah, dalam kerangka film supaya dapat diterima baik oleh penonton.
Seperti yang dinyatakan oleh Alim Sudio, penulis naskah film Buya Hamka, dirinya harus bertemu banyak orang, melakukan penelitian mendalam, dan membaca banyak sumber untuk menyelesaikan semua.
Alim menghabiskan 3 tahun untuk menyiapkan rancangan skenario dari total 12 naskah dengan mendiskusikannya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), laporan Republika.
Bagi Alim, mengerjakan film ini adalah wujud semangat untuk merangkum kecintaan Buya Hamka terhadap Indonesia, Islam, keluarga dan kemanusiaan.
Setelah melengkapkan narasi, pekerjaan selanjutnya yang sama seriusnya adalah penyempurnaan aspek audio-visual sebab memang inilah bagian penting dan pokok dalam dunia perfilman.