Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Puisi: Facebook dan Twitter

Diperbarui: 16 Januari 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Facebook (Foto: Pixabaya/Pexels)

Burung pipit kecil menuliskan di dinding Facebook
dengan hati yang cemas menangis
dia pasrah mengungkapkan laranya
"Aku hendak mencari masa depan"
ketika roda kehidupan menyangkut di dasar paling bawah


Malam harinya, dia kembali ke tempat duduk semula
menyalakan layar laptop
menyiapkan secangkir teh
meskipun waktunya tidur, hatinya lebih penting diselamatkan ketimbang menutup mata


burung pipit duduk di samping bayangannya
untuk menonton film yang menghibur
tetapi, buffering terus berjalan, tidak mau berhenti
sampai akhirnya kepalanya tengkurap di depan tombol keyboard

Esok hari, dia membuka pagi dengan doa
meminta berkat untuk satu hari
kalau tidak, satu detik
karena kemarin dihabisi linang air mata


setelah mengatakan amin, dia pun berangkat
bergegas memacu jari di atas meja komputer
menghubungkan koneksi internet ke alamat URL Facebook


Dia menanti dengan bersemangat
siapakah yang membalas pesan di dindingnya
ternyata tidak seburungpun, tidak

 
Banyak cara dia coba untuk menutup kekesalannya
Jika burung pipit butuh tertawa
dia akan menari di TikTok
sambil mendengar penyanyi berdendang di Spotify
semua lancar karena kecepatan 10Mbps


Tetapi, kebahagiaannya bertahan singkat
sampai jam 10 pagi, dia berhenti berjoget
burung pipit harus bekerja untuk membayar tagihan listrik dalam keadaan lelah


Sore harinya, perasaannya masih juga kalut
Apa yang dia mau?
Dia membuka kembali akun Facebooknya
meski itu hanya untuk membuatnya semakin lama terluka sekalipun 100 like banyaknya


Oh! Beruntung, ada satu balasan dari Merpati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline