Burung pipit kecil menuliskan di dinding Facebook
dengan hati yang cemas menangis
dia pasrah mengungkapkan laranya
"Aku hendak mencari masa depan"
ketika roda kehidupan menyangkut di dasar paling bawah
Malam harinya, dia kembali ke tempat duduk semula
menyalakan layar laptop
menyiapkan secangkir teh
meskipun waktunya tidur, hatinya lebih penting diselamatkan ketimbang menutup mata
burung pipit duduk di samping bayangannya
untuk menonton film yang menghibur
tetapi, buffering terus berjalan, tidak mau berhenti
sampai akhirnya kepalanya tengkurap di depan tombol keyboard
Esok hari, dia membuka pagi dengan doa
meminta berkat untuk satu hari
kalau tidak, satu detik
karena kemarin dihabisi linang air mata
setelah mengatakan amin, dia pun berangkat
bergegas memacu jari di atas meja komputer
menghubungkan koneksi internet ke alamat URL Facebook
Dia menanti dengan bersemangat
siapakah yang membalas pesan di dindingnya
ternyata tidak seburungpun, tidak
Banyak cara dia coba untuk menutup kekesalannya
Jika burung pipit butuh tertawa
dia akan menari di TikTok
sambil mendengar penyanyi berdendang di Spotify
semua lancar karena kecepatan 10Mbps
Tetapi, kebahagiaannya bertahan singkat
sampai jam 10 pagi, dia berhenti berjoget
burung pipit harus bekerja untuk membayar tagihan listrik dalam keadaan lelah
Sore harinya, perasaannya masih juga kalut
Apa yang dia mau?
Dia membuka kembali akun Facebooknya
meski itu hanya untuk membuatnya semakin lama terluka sekalipun 100 like banyaknya
Oh! Beruntung, ada satu balasan dari Merpati