Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Oposisi Ngebet Lembaga Internasional Pantau Pemilu 2019

Diperbarui: 20 Maret 2019   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rocky Gerung. (Foto: Tribunnews.com)

Sebagai makhluk sosial, manusia memang butuh orang asing. Setidaknya, mereka akan lebih objektif ketika orang-orang terdekat mulai mencurigakan.

Setidaknya, itulah yang melanda pikiran sejumlah tokoh oposisi pemerintah.

Mereka mengusulkan agar lembaga independen internasional masuk ke Indonesia. Tujuannya untuk mengawasi jalannya Pemilu 2019.

Salah satu pengusul wacana, akademisi Rocky Gerung yang memang dikenal vokal terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

Rocky Gerung dalam cuitannya, Selasa (19/3/2019) menilai ada gejala kecurangan yang kian terlihat menjelang Pemilu. Ada asumsi lain yang melatarbelakangi Rocky berpikir bahwa lembaga independen internasional memang perlu hadir di Pemilu 2019. 

Menurutnya, legitimasi Pemilu juga semakin berkurang saat ini.

"Legitimasi Pemilu makin defisit. Gejala kecurangan makin kentara. Saya kira penting lembaga pemantau independen internasional ikut mengawasi. Demi transparansi demokrasi," kata Rocky melalu akun Twitter @rockygerung, Selasa (19/3/2019).

Meski hanya asumsi tanpa argumen kuat, wacana dari Rocky telah menjadi perbincangan.

Cuitannya yang berharap agar lembaga independen terlibat dalam Pemilu 2019 telah mencapai 2000 retweet. Gile bener!

Usulan Rocky ternyata kian melebar dan meluas setelah politisi oposisi dari Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta PBB ikut terlibat.

Melalui akun Twitter, Ferdinand mengirimkan pesan kepada PBB agar mengirimkan observer internasional mereka untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2019.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline