Lihat ke Halaman Asli

EFREM GAHO

Hanya Seorang Penulis

Mengaplikasikan Teori Persuasi “Dorong Iklan Semakin Pro-Lingkungan”

Diperbarui: 14 Maret 2016   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini dunia periklanan sudah mengalami perkembangan yang sangat drastis tinggi. Perkembangan ini merupakan berkat bantuan teknologi yang semakin maju dan pesat di segala bidang. Dunia industri salah satu aktor utama yang banyak berhubungan dengan dunia iklan. Karena tanpa iklan, dunia industri akan kurang eksis di dunia sosial atau masyarakat luas dan berakibat pada segala jenis produk yang mereka produksi akan kurang di kenal oleh masyarakat banyak sehingga berujung pada kurang lakunya produk mereka. 

Hubungan media dengan industri sudah berlangsung lama, hingga saat ini tetap langgeng. Industri selalu setia menggunakan jasa media untuk mempromosikan produk agar dapat di kenal masyarakat dan berharap masyarakat mengkonsumsinya. Sejumlah keuntungan yang di dapatkan industri dalam menggunakan media sangatlah besar. Industri di mudahkan untuk menyampaikan informasi produk mereka serta mampu mempengaruhi konsumsi masyarakat.

Media dalam memainkan peran menyampaikan informasi yang bermanfaat, merupakan tanggungjawab besar yang harus dimilikinya. Karena media bukanlah berhadapan dengan individu saja tetapi dengan masyarakat secara keseluruhan atau dalam hal ini disebut sebagai publik. Sikap media dalam menyampaikan informasi, mesti adil atau alias tidak sepihak. Segala jenis informasi yang di sampaikan benar-benar menguntungkan antara pihak industri maupun masyarakat. Hal ini diragukan, mengingat praktek media yang hanya menguntungkan pihak industri semata.

Trust masyarakat terhadap media memang kuat, dari jaman dulu sampai sekarang. Trust ini terbentuk atau terbangun berdasarkan rekam jejak media yang selalu memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat luas. Namun sekarang, citra media di mata publik sedikit buruk karena di picu oleh banyak hal terutama media yang pro sepihak.

Salah satu produk media adalah iklan. Sifatnya mengajak masyarakat untuk mengambil beberapa tindakan terkait produk, jasa, atau layanan. Iklan dalam pengertian Wikipedia, merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca, atau pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan iklan untuk mengarahkan perilaku konsumen terhadap suatu penawaran seseorang dalam melakukan sesuatu.

Iklan layanan masyarakat dirancang media untuk memberikan informasi serta membujuk perilaku masyarakat luas, umumnya untuk keuntungan non-komersial dengan menggunakan pendekatan media massa (Rogers & Storey 1987, dan Rice & Atkin, 1989). Keuntungan pihak tertentu dalam menggunakan iklan karena iklan selalu mempromosikan perilaku yang pro-sosial. Kemampuan ini di lakukan secara efesien dan dapat menembus banyak orang dengan mengandalkan sumber daya yang tersedia atau alias aktor-aktor yang bermain dalam iklan ( Hornik).

Meskipun dibeberapa riset persuasi menemukan dan sekaligus membahas perubahan sikap serta perilaku media dalam mengeluarkan produk iklannya, namun sebenarnya iklan dirancang oleh media tanpa mengambil keuntungan dari informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Beberapa fakta, iklan kampanye pro-lingkungan mengalami beberapa masalah khusus, terutama isi pesan yang mengarahkan perilaku tidak sampai kepada publik. Maka dari itu, sangat diperlukan sebuah pendoman yang baik untuk menciptakan iklan pro-lingkungan yang efektif.

Keperhatinan terhadap iklan pro-lingkungan yang efektif, salah satunya diberikan oleh seorang Atkin dan Freimuth (1989) yang menawarkan panduan formatif langkah-langkah untuk melihat keefektifan suatu iklan. Pertama, meninjau ulang sikap dan perilaku atau respon masyarakat terhadap iklan yang disampaikan. Kedua, melakukan evaluasi terhadap desain serta efektifitas selama iklan berlangsung dan setelah iklan ditampilkan (Flay & Best, 1982, Flay & Cook, 1989).  

Problem utama yang kebanyakan di alami oleh media dalam mengkomunikasikan sikap dan perilaku yang pro lingkungan terletak pada daya tafsir publik. Seperti ilustrasi yang mengadaikan publik sedang berpikir ingin memilih jenis barang yang ber merk A dan B. Publik mempertimbangkan secara rasional mana yang mungkin benar-benar dibutuhkan atau mana yang memberikan keuntungan secara individu, misalnya barang tersebut akan menambah gaya hidupnya.

Teori persuasif melalui pesan yang disampaikan ke publik, menciptakan motivasi publik merupakan hal yang perlu di pikirkan matang-matang oleh media. Motivasi yang berawal dari kemudahan publik untuk memahami informasi yang disampaikan, sehingga pada akhirnya publik merasionalkan informasi tersebut dan bertindak berdasarkan pilihannya. Hal ini diungkapkan dan dipertegas oleh Petty dan Cacioppo, (1981) yang mengatakan bahwa “ Ketika informasi diterima audiens, maka audiens akan mengolah secara aktif, mengevaluasi dan akan menghasilkan sikap rasional”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline