Lihat ke Halaman Asli

Artikel Disiminasi Budaya Positif Modul 1.4

Diperbarui: 17 Juni 2024   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel Disiminasi Penyebaran Budaya Positif oleh Efrain Misi,S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Luwu Utara

Perkembangan zaman menuntun guru berkiprah dalam setiap aspek mulai dari tugas administrative  dan Kehidupan Pribadi cukup menguras tenaga,  Perubahan kurikulum yang sering dan cepat dapat menjadi tantangan, terutama jika guru tidak mendapatkan pelatihan yang memadai.sehingga budaya positif mulai luntur dikalangan Masyarakat dan Sekolah.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan berbagai program inovatif, salah satunya adalah Program Guru Penggerak. Guru Penggerak adalah guru yang memiliki kompetensi kepemimpinan pembelajaran dan mampu menggerakkan komunitas belajar di sekolah dan lingkungannya. Salah satu fokus utama dari program ini adalah diseminasi budaya positif di lingkungan pendidikan.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif perlu dilakukan pembiasaan-pembiasaan yang dapat menggiring siswa pada pemenuhan keyakinan akan nilai-nilai kebajikan. Dari pembiasaan-pembiasaan tersebut maka akan tercipta budaya positif di sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang saat ini ingin dicapai dalam kurikulum adalah karakter profil pelajar pancasila. Dengan membentuk budaya positif di sekolah diharapkan dapat membentuk karakter profil pancasila dalam diri siswa.

Agar dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri warga sekolah dapat dimulai dari guru sebagai motor {penggerak } seperti semboyan Bapak Pendididkan  ki hajar Dewantara ing ngarso sung tuladha ing madya mangun karsa,Tut Wuri Handayani di depan memberi teladan ditengah membangun ide dan gagasan ,dibelakang memberikan motivasi dan dukungan kepada murid menjadikan diri sebagai hamba kepada anak.dalam budaya positif ini perlu keteladan semua guru membentuk keyakinan kelas atau sekolah dengan memahami dan menghayati nilai-nilai kebajikan yang mereka yakini. Selain itu, untuk menumbuhkan motivasi instrinsik dapat juga dilakukan dengan melaksanakan segitiga restitusi. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka,

Pertama, saya bersama siswa, saya membuat kesepakatan kelas menjadi keyakinan kelas, dan menggunakan segitiga restitusi untuk siswa yang sering terlambat ke sekolah, dan merefleksi kegiatan yang telah saya lakukan.kedua,saya  berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam penerapan pentingnya penerapan budaya positif dan meminta izin untuk melakukan diseminasi kepada rekan sejawat.  Pada hari jumat 6 Juni 2024, dii ikuti oleh kepala sekolah,guru kelas,guru mata Pelajaran dan operator UPT SD Negeri 012 Buntu Terpedo Kabupaten Luwu Utara. Saya sebagai calon guru penggerak angkatan 10 menyampaikan tujuh materi pokok, yaitu :

  • Disiplin Positif
  • Nilai-Nilai Kebajikan Universal
  • Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
  • Keyakinan Kelas
  • Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
  • Lima Posisi Kontrol
  • Segitiga Restitusi

Adapun tujuan diseminasi budaya positif ini adalah menumbuhkan Budaya Positif di mulai dari guru menjadi teladan menjadikan sekolah ramah anak ,menyenagkan,aman dan saling menghargai  Mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada diri murid. dalam kegiatan pembelajaran

sehingga menumbuhkan motivasi intrinsik. Serta melakukan kegiatan pembiasaan setiap hari di sekolah pada murid untuk mengimplementasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

Pelaksanaan aksi nyata tentang budaya positif ini membuat saya menjadi tertantang dan termotivasi  melakukan perubahan kearah yang lebih baik terutama dalam menerapkan  budaya positif di UPT SD Negeri 012 Buntu Terpedo Kabupaten Luwu Utara. Selain itu dukungan  pelaksanaan aksi nyata ini juga mengajarkan saya banyak hal, dalam dukungan,motivasi dari semua pihak , karena kegiatan ini membutuhkan kerjasama banyak pihak. Untuk keberhasilan penerapan budaya positif, diperlukan kolaborasi sekuruh warga sekolah.

Hasil dari aksi nyata ini adalah meningkatnya pemahaman rekan sejawat  tentang penerapan budaya positif.guru termotivasi  dengan Perubahan paradigma belajar, disiplin postif, Nilai-nilai Kebajikan, teori motivasi perilaku hukuman dan Penghargaan,restitusi, Keyakinan Kelas. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas  posisi control guru,dan menerapkan disiplin positif melalui restitusi serta contoh penerapannya.

Rencana Tindak Lanjut

  • Berkolaborasi dengan rekan sejawat dan warga sekolah
  • Selalu melakukan evaluasi secara berkala
  • Terus meningkatkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Budaya Positif
  • Konsisten  terhadap keyakinan yang di sepakati bersama



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline