Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Penurunan Angka Kemiskinan Sulteng dan Misi Transformasi Ekonomi Daerah

Diperbarui: 20 Januari 2025   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret lahan pertanian Sulteng sebagai transformasi ekonomi daerah guna meretas angka kemiskinan. (Dokumentasi Pribadi) 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah (Sulteng) pada tanggal 15 Januari 2025, telah merilis persentase penduduk miskin Provinsi Sulteng pada September 2024. Yakni sebesar 11,04 persen atau sebanyak 358,33 ribu orang.

Persentase tersebut lebih rendah dari persentase di bulan Maret 2024, yakni  sebesar 11,77 persen atau 379,76 ribu orang. Dimana terjadi penurunan sebesar 0,73 persen dari bulan Maret ke September 2024.

Terkait persentase pada  Maret 2024 sendiri sudah termuat dalam artikel sebelumnya berjudul "Fakta Mengejutkan, Sulteng Keluar dari 10 Propinsi Termiskin di Indonesia."

Dimana dengan persentase di bulan Maret tersebut, maka Provinsi Sulteng tidak lagi masuk dalam 10 :provinsi termiskin di Indonesia. Dan ini menjadi fakta menarik potret pengentasan kemiskinan di Sulteng.

Data BPS terkait penurunan angka kemiskinan di bulan September 2024, menjadi bukti kerja nyata Pemprov Sulteng yang dipimpin Gubernur Rusdy Mastura. Dimana tak lama lagi akan mengakhiri masa jabatannya.

Keseriusan Pemprov Sulteng dalam meretas angka kemiskinan tidak sekedar perencanaan semata. Namun dibarengi dengan upaya kongkrit yang mendukung penurunan angka kemiskinan tersebut.

Yakni lewat pengalokasian APBD tahun anggaran 2024 untuk program penanggulangan kemiskinan, sebesar Rp 439,4 miliar. Serta sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk bersama menurunkan angka kemiskinan.

Program dimaksud mulai dari bantuan pangan, ternak, bibit tanaman, bantuan perlengkapan nelayan miskin, gelar pasar murah, sembako murah dan gelar pangan murah. serta pemasangan instalasi listrik.

Juga program bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa miskin, pembiayaan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin, program bantuan tunai, KUBE, UEP, sembako, bantuan pangan bergizi, serta pembangunan rumah tidak layak huni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline