Tanggal 6 Januari 2025, menjadi momen yang berat bagi Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menyampaikan pemecatan Shin Tae Yong (STY) sebagai pelatih Timnas senior lewat konferensi pers.
Keputusan mendadak tiada angin tiada hujan itu, menimbulkan kesedihan kolektif bagi pencinta sepakbola tanah air yang tidak menghendaki STY dipecat dari jabatannya.
Mulai dari anak kecil, kaum perempuan hingga pria dewasa meratapi keputusan tidak populer PSSI tersebut. Media sosial hingga hari ini, masih mengharu biru dengan postingan soal STY.
Ini bukti bahwa sebagian besar pencinta Timnas merasa sangat kehilangan sosok pelatih yang berjasa membawa Timnas Garuda terbang tinggi. Hingga ke round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tidak banyak orang yang mendukung keputusan PSSI. Termasuk beberapa pengamat bola yang sejak awal menghendaki STY out, sebagai pelatih Timnas senior.
Fenomena paradoks di media sosial ini harusnya membuat PSSI berkontemplasi. Apakah keputusan mendatangkan pelatih baru dengan rekam jejaknya, sudah tepat atau tidak momentumnya.
Sebagai Ketua Umum PSSI, tidak dipungkiri Erick Thohir punya andil besar bagi kemajuan Timnas. Terutama dalam mendukung STY melakukan akselerasi dan proses membangun Timnas, menembus level tertinggi.
Artinya terkait pencapaian STY, ada kontribusi Erick Thohir yang mendukung penuh kinerja STY. Salah satunya menyiapkan kehadiran pemain keturunan dalam skuad Timnas senior.
Kolaborasi Erick Thohir dan STY selama ini dinilai ideal oleh pencinta sepakbola. Terutama para suporter yang menjadi garda terdepan dalam mengawal keberadaan Timnas.