Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Memperkuat Konektivitas Maritim Sulawesi Tengah Lewat KM Dharma Kencana V

Diperbarui: 31 Juli 2024   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret KM Dharma Kencana V saat berlayar. (Dokumentasi PT Dharma Lautan Utama) 

Pelabuhan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sejarah dengan hadirnya KM Dharma Kencana V, sebagai moda transportasi laut dalam negeri yang melayani trayek Palu (Donggala) - Balikpapan - Surabaya pulang pergi (PP).

KM Dharma Kencana V yang dikelola PT Dharma Lautan Utama (DLU), sandar di pelabuhan Donggala pada Kamis malam tanggal 25 Juli 2024. Adapun pemberangkatan perdana dari Donggala menuju Surabaya, pada hari Sabtu 27 Juli 2024 dengan transit lebih dulu di Balikpapan.

Mengapa sejarah? Pertama, karena inilah untuk pertama kalinya akses angkutan penumpang dan kendaraan (mobil dan truk) via moda transportasi laut dari Donggala Sulteng ke Surabaya pulau Jawa, terlayani lewat KM Dharma Kencana V.

Selama ini angkutan kendaraan roda empat dari wilayah Sulteng terlayani oleh KM Dharma Kencana VII yang bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Selanjutnya melanjutkan perjalanan darat kurang lebih 800 kilometer ke Palu Sulteng.

Adapun untuk angkutan penumpang dan kendaraan dari Palu ke Balikpapan selama ini terlayani lewat kapal ferry di pelabuhan penyeberangan Taipa Palu. Dimana jadwal pelayaran dua kali dalam seminggu.

Namun kapasitas dan jumlah angkutan, berbeda jauh dengan yang ada di KM Dharma Kencana V. Dimana bisa mengangkut sebanyak 1400 penumpang dan 300 unit kendaraan roda empat.

Kedua, KM Dharma Kencana V bersandar dan beroperasi di pelabuhan Donggala selaku pelabuhan pengumpul, bukan di pelabuhan utama Pantoloan Palu. Ini membuktikan pelabuhan Donggala siap memperkuat sektor maritim Sulteng, lewat angkutan pelayaran dalam negeri lintas provinsi.

Selama ini, pelabuhan utama Pantoloan melayani angkutan pelayaran dalam negeri milik PT Pelni. Yakni KM Labobar dan KM Lambelu. Namun kedua KM tersebut hanya untuk angkutan penumpang, tidak untuk angkutan kendaraan roda empat.

KM Labobar sendiri memiliki trayek dari Pantoloan - Balikpapan - Surabaya. Namun juga melintasi trayek lain seperti Bau-bau, Ambon hingga ke Papua. Dimana butuh durasi waktu hingga hampir dua minggu, untuk melayani angkutan penumpang dari Pantoloan ke Surabaya.

Seperti diketahui pelabuhan utama Pantoloan, pelabuhan pengumpul Donggala, dan pelabuhan penyeberangan Taipa, semuanya berada di kawasan Teluk Palu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline