Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Andil Dermaga di Teluk Palu Bagi Peradaban dan Perekonomian Daerah

Diperbarui: 10 Juli 2024   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret dermaga pelabuhan Pantoloan Palu. (Dokumentasi Pribadi) 

Berpuluh tahun keberadaan dermaga di Teluk Palu, menjadi elemen pendukung terhadap kemajuan peradaban dan penopang perekonomian di Sulawesi Tengah.

Dermaga di Teluk Palu menjadi tempat bersandarnya berbagai kapal untuk melakukan aktivitas bongkar muat barang (logistik) maupun material. Serta angkutan penumpang yang bepergian lintas daerah.

Seiring dengan hari dermaga nasional yang jatuh pada tanggal 17 Juni 2024 yang lalu, menjadi momen refleksi sejauh mana  keberadaan dermaga berperan terhadap peradaban masyarakat dan daerah yang bergantung pada infrastruktur tersebut.

Termasuk dermaga yang ada di provinsi Sulawesi Tengah (sulteng), terkhusus di kawasan Teluk Palu yang sudah turut andil menjadi bagian dari peradaban masyarakat sejak dulu hingga sekarang. Yakni peradaban transportasi laut dan perdagangan.

Teluk Palu sebagai bagian dari wilayah Sulteng mempunyai posisi strategis secara geografis. Dimana telah turut mendukung kemajuan sektor maritim nasional yang meliputi aspek transportasi laut, konektivitas dan ketahanan daerah.

Seperti diketahui garis pantai Teluk Palu berada pada batas administrasi Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Dimana panjang keliling kurang lebih 67 kilometer, lebar 6 - 9.5 kilometer (orientasi barat - timur). Sementara untuk kedalaman teluk mencapai 600 - 850 meter.

Berhadapan langsung dengan Selat Makassar, Teluk Palu banyak disinggahi berbagai kapal untuk aktivitas perekonomian. Kapal tersebut datang dari berbagai wilayah di Indonesia termasuk dari luar Indonesia.

Sebagai gambaran, di Teluk Palu terdapat dermaga untuk pelabuhan utama yakni pelabuhan Pantoloan. Dimana dermaga pelabuhan ini disinggahi kapal milik PT Pelni sebagai angkutan perairan dalam negeri.

Selain itu bersandar kapal barang dalam kapasitas besar yang memuat berbagai logistik termasuk peti kemas. Dermaga di pelabuhan ini memiliki peralatan yang memadai untuk bongkar muat barang. Diantaranya CC ( Container gantry Crane) yakni alat bongkar muat peti kemas yang berada di pinggir dermaga.

Kemudian ada juga dermaga untuk pelabuhan pengumpul. Yakni pelabuhan Donggala dan Pelabuhan Wani untuk bersandarnya kapal barang. Pelabuhan Donggala merupakan salah satu pelabuhan tertua di Sulteng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline