"Besar juga ya biayanya dari Sulteng bisa hadir di event Kompasianival," ujar seorang kompasianer kepada saya di sela-sela kegiatan talk show yang dihelat di Bentara Budaya Jakarta.
Jujur saja terkait biaya untuk bisa hadir ke Kompasianival tentu lumayanlah, mengingat pengeluaran untuk transportasi ke Jakarta. Ditambah lagi biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi selama di ibukota.
Namun bukan soal berapa nominalnya, karena biaya bisa dicari gantinya. Tapi momentum untuk bisa hadir di Kompasianival. Karena kapan lagi bisa hadir, mengingat hanya setahun sekali digelar. Belum tentu tahun depan bisa ikut, mengingat kesibukan dan kendala yang ada.
Ekspektasi untuk hadir di Kompasiana tahun ini yang mengangkat tema Sustaination atau pembangunan keberlanjutan, membuat saya mengesampingkan soal biaya. Yang penting bisa hadir saja dulu, urusan lain dipikirkan belakangan.
Dan terbukti momen Kompasianival 2023 yang baru pertama kali saya ikuti, memberi kesan mendalam dan tak terlupakan. Terkait atensi, interaksi dan inspirasi yang saya dapatkan saat mengikuti perhelatan Kompasianival.
Beberapa teman kompasianer seperti ibu Martha Weda, ibu Veronika Gultom dan bung Irfan Maulana yang berdomisili di Jakarta dan Bandung, menghampiri dan memberi atensi atas kehadiran saya di Kompasianival.
Ibu Martha Weda dan Veronika Gultom sendiri masuk dalam nominator Kompasiana Award 2023 untuk masing-masing kategori. Namun keduanya belum berkesempatan sebagai pemenang.