Langgam Sukarnois mewarnai keberadaan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang sudah resmi maju dalam Pemilu 2024.
Langgam Sukarnois terlihat dari narasi yang disampaikan Mahfud MD saat deklarasi dirinya sebagai Cawapres pada Rabu 18 Oktober 2023. Mahfud mendapat kesempatan pertama memberikan pidato, menyusul Capres Ganjar Pranowo.
Dimana Mahfud menyampaikan, dirinya bersama Ganjar Pranowo siap mengemban tanggung jawab besar meneruskan cita-cita Bung Karno dan pendiri bangsa lainnya. Yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
Narasi mewujudkan cita-cita Bung Karno disebut lebih awal oleh Mahfud .Menyusul narasi tentang mewujudkan cita-cita Indonesia emas di tahun. 2045 . Yakni cita-cita mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil dan beradab.
Penyebutan narasi mewujudkan cita-cita Bung Karno oleh Mahfud, merupakan bentuk kesadaran histori tentang tujuan dan cita-cita nasional bangsa ini didirikan, sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Adapun cita-cita nasional dimaksud yang berangkat dari cita-cita Bung Karno dan pendiri bangsa adalah, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sedangkan tujuan nasional yakni, membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kesadaran histori tersebut yang membuat Mahfud begitu yakin dan percaya diri menyebutkan dalam pidatonya. Tentu bukan sebagai narasi pemanis pidato semata, guna menyenangi audiens. Khususnya para pimpinan parpol pengusung yang hadir dalam deklarasi. Yakni PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Perindo.
Di satu sisi mengindikasikan bahwa langgam Sukarnois bukan hanya terpatri pada sosok Ganjar Pranowo semata, sebagai representasi kalangan nasionalis. Namun melekat juga pada sosok seorang Mahfud MD yang merepresentasikan kalangan religius.