Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Menjaga Kesolidan ASEAN di Kawasan Indo-Pasifik

Diperbarui: 7 September 2023   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi berpose bersama Pemimpin Negara ASEAN Indo-Pasifik Forum. (Dokumentasi Sekretariat Presiden)

"Pada momentum yang baik ini, sebagai anggota keluarga dan sebagai Ketua ASEAN saya ingin tegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik." 

Pernyataan Presiden Jokowi pada lead di atas, merupakan bagian dari sambutan yang disampaikan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 43 ASEAN di Jakarta, 5 September 2023. Di mana dihadiri oleh 11 negara Anggota ASEAN serta sejumlah negara undangan lainnya.

Pernyataan tersebut secara tidak langsung menegaskan, kalau Perhimpunan Negara-Negara di Asia Tenggara (ASEAN) hingga saat ini tetap solid menjaga kebersamaan. Terbukti dengan terpeliharanya kesatuan dan tidak ada perpecahan di dalam tubuh ASEAN yang sudah berusia 56 tahun sejak berdiri tahun 1967.

Makna soal solidnya keberadaan ASEAN, juga sebagai penegasan bahwa, tidak terpengaruh dengan situasi terkini di Kawasan Indo-Pasifik. Terutama adanya ketegangan dan rivalitas antara dua kekuatan negara besar. Yakni Amerika dan China, dalam ranah ekonomi dan keamanan.

Tentu Indonesia lewat Presiden Jokowi hendak menyampaikan pesan global kepada dunia. Bahwa meskipun ada dampaknya, namun rivalitas tersebut tidak membuat negara anggota ASEAN terpolarisasi apalagi sampai terpecah.

Walau mungkin saja ada di antara anggota ASEAN yang punya kebijakan maupun political will kepada salah satu dari dua negara yang sedang terlibat rivalitas tersebut, namun dalam konteks ASEAN tetap menjaga kekompakan.

Sebagai contoh, Indonesia dalam kebijakan ekonomi dan investasi hilirisasi industri misalnya, lebih welcome ke negara China. Namun dalam rivalitas geopolitik global di Kawasan Indo-Pasifik, tentu saja Indonesia tidak serta merta berpihak ke China.

Atau memberi pengaruh kepada sesama anggota ASEAN untuk berpihak atau condong ke salah satu negara. Indonesia menghindari polarisasi tersebut, namun tetap mengingatkan negara yang terlibat rivalitas, agar tidak gegabah dalam bertindak.

Selain itu kebijakan politik Indonesia berperan aktif untuk turut serta menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan tersebut. Agar jangan sampai berdampak serius bagi negara anggota ASEAN yang berada dalam Kawasan Indo-Pasifik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline