Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Antara Impian, Momentum, dan Kaleidoskop 2022

Diperbarui: 14 Januari 2023   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tempat adalah momentum menghadirkan gagasan. Doc Pri

"Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian."
- Eleanor Roosevelt-

Sebagaimana adagium pada lead artikel diatas, saya meyakini setiap orang menghendaki masa depan yang didasarkan pada impian yang dimiliki.

Tentu bukan impian akan masa depan suram yang dikehendaki, tapi impian akan masa depan yang baik dan cemerlang. Setidaknya masa depan yang diwarnai dengan kesuksesan.

Tidak sedikit orang mengharapkan masa depan yang diwarnai gemerlap kekayaan, harkat dan jabatan yang mumpuni. Itu tentu sebuah keniscayaan. Karena impian adalah terkait soal sesuatu yang ingin dicapai.

Namun ada juga yang tidak menghasratkan masa depan yang sempurna. Sebaliknya masa depan dimana dirinya bisa eksis dengan kearifan, kesahajaan serta akal budinya.

Setiap orang bebas memiliki impian atau imajinasi tentang sesuatu yang terbaik dalam hidupnya. Serta mana yang berguna bagi kehidupannya. Masing-masing orang punya standar ideal akan impiannya

Tak ada yang bisa melarang tiap orang untuk punya impian yang indah  Namun satu hal yang pasti, dalam meraih impian dibutuhkan aktualisasi. Juga butuh realisasi.

Impian itu tidak bergantung di awan-awan, sebaliknya harus turun ke bumi, menjadi realita. Karena antara impian dan realita adalah dua dimensi yang berbeda. Dalam impian kita menghendaki hidup sejahtera, namun dalam realita ternyata bertolak belakang.

Statistik pencapaian di tahun 2022. Doc Kaleidoskop Kompasiana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline