Almarhum Sabam Sirait adalah sosok yang telah berkontribusi dan berjasa buat bangsa ini di bidang politik. Semasa hidup Sabam Sirait menempatkan diri sebagai Negarawan. Maka sudah selayaknya menjadi hak bagi almarhum Sabam SIrait untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Berbagai kegiatan Seminar Nasional intens digelar dalam upaya memperbanyak dan memperkuat referensi terhadap sosok Sabam Sirait dalam upaya pengusulan menjadi Pahlawan Nasional atas peran dan kiprahnya di bidang politik.
Seminar Nasional yang sempat digelar secara hibryd yakni online dan onsite di Graha Oikumene PGI belum lama ini, menampilkan sejumlah pemateri yang mumpuni. Dalam Seminar yang dipandu wartawan Kompas Sonya Helen Sinombor tersebut, terungkap berbagai hal yang perlu dilakukan dalam upaya pengusulan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional.
Hal tersebut meliputi penguatan literasi tentang sosok Sabam Sirait selaku seorang negarawan dalam bidang politik. Selanjutnya pendalaman dan menyiapkan apa saja legacy dari seorang Sabam Sirait yang ditinggalkan untuk Bangsa ini. Serta yang paling penting adalah menyiapkan berbagai persyaratan yang terkait dengan pengusulan Sabam SIrait sebagai Pahlawan Nasional.
Terkait literasi tentang penguatan kapasitas Sabam sirait sebagai Negarawan disampaikan disampaikan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Barita Simanjuntak dalam dalam Seminar Nasional bertema, kepeloporan dan keteladanan Sabam Sirait dalam pelayanan di bidang politik.
Pernyataan Barita Simanjuntak didasarkan bukan saja pada kiprah Sabam Sirait semasa hidupnya dalam pelayanan bidang politik, namun juga legacy yang ditinggalkannya bagi generasi sekarang, tentang bagaimana mengedepankan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana diketahui Sabam Sirait telah berkiprah di bidang politik sejak akhir tahuan 1950an. Dan tutup usia saat masih menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024. Kiprahnya di bidang politik dialkukan secara totalitas demi pengabdian untuk bangsa dan negara.
Barita Simanjuntak merasa beruntung mengenal sosok Sabam Sirait semasa menjadi aktivis mahasiswa pada era akhir tahun 1990an. Berbagai perjumpaan diisi dengan diskusi dan sharing informasi yang bersifat bernas. Dalam pandangan Barita, almarhum Sabam Sirait selalu memposisikan dirinya sebagai sosok yang memiliki prinsip hidup, sebaliknya tidak menggurui teman diskusinya.