Historia Magistra Vitae atau Sejarah Adalah Guru Kehidupan. Jika diartikan lebih mendalam, maka sejarah adalah saksi zaman, sinar kebenaran, kenangan hidup, guru kehidupan dan pesan dari masa lalu.
Bukti bahwa sejarah adalah pesan dari masa lalu, dapat dilihat dari keberadaan museum yang menyimpan berbagai benda benda koleksi sejarah. Koleksi sejarah tersebut memberi pesan bagaimana peradaban masa lalu dijalani, hingga beranjak pada peradaban masa kini dengan mewariskan peninggalan bersejarah.
Benda benda koleksi sejarah itulah yang kini tersimpan rapi di Museum Sulawesi Tengah yang pembangunan fisiknya dari sejak tahun 1977/1978. Ada 10 jenis koleksi sejarah yang tersimpan meliputi koleksi Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika atau Mata Uang Kuno, Filologika, Keramologika, Seni Rupa dan Teknologika.
Sebagai warga Sulawesi Tengah tentu belum lengkap rasanya, jika belum pernah berkunjung ke museum yang ada di daerah sendiri. Lebih lebih jika museum berada di dalam kota dan mudah dijangkau sarana transportasi. Serta memiliki beragam benda koleksi sejarah yang layak untuk dilihat.
Maka dalam momentum Peringatan Hari Museum Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Oktober, saya menyempatkan berkunjung ke Museum Sulawesi Tengah yang berlokasi di jalan Kemiri Kota Palu. Ini adalah kunjungan pertama kalinya, guna melihat langsung keberadaan benda koleksi sejarah yang dipamerkan.
Bukan apa apa, sejumlah museum di Tanah Air sudah sempat saya kunjungi. Diantaranya Museum La Galigo di lokasi Benteng Fort Rotterdam Makassar, Museum Mulawarman di Tenggarong, Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta serta Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor.
Bahkan di Museum Zoologi Kebun Raya Bogor, saya sempat terkejut mendapati koleksi Burung Maleo yang berasal dari daerah Sulawesi ada di museum tersebut. Burung Maleo sendiri menjadi salah satu Satwa Endemik yang dilindungi di daerah Sulawesi Tengah, karena keberadaannya yang semakin langka.
Kunjungan ke berbagai museum tentu bukan bermaksud untuk membandingkan benda benda koleksi yang ada. Karena tiap tiap daerah punya sejarahnya masing masing. Tapi untuk memaknai tapak peradaban masa lalu yang termanifestasikan lewat benda benda koleksi sejarah dan tersimpan di museum tersebut berada.