Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Dilema Nakes Covid-19, Antara Penugasan dan Keselamatan Diri

Diperbarui: 21 Agustus 2021   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga mendatangi RS untuk mengambil jenazah Covid19. Doc Tribunnews


Disaat kasus Covid19 belum berakhir hal yang dikuatirkan pun terjadi. Tindakan nekad warga yang melakukan pengambilan paksa jenazah, berdampak dengan ditariknya tenaga kesehatan (Nakes) Covid19 di RS Mokoyuri Kabupaten Buol Sulawesi Tengah.

Kepastian penarikan Nakes Covid19 berdasarkan surat instruksi dari DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Buol yang meminta tenaga perawat untuk tidak bertugas dalam penanganan Covid19, sebelum ada jaminan keamanan dari Satgas Covid19 di Buol.

Dua kali terjadinya kasus pengambilan paksa jenasah Covid19 di RS Mokoyuri membuat PPNI resah. Terutama terhadap keselamatan diri  Nakes yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid19 di daerah tersebut.  Surat PPNI Kabupaten Buol tersebar di media sosial dan mendapat beragam respon publik.

Bahkan untuk kejadian kedua pada Jumat malam, menimbulkan kericuhan warga yang mendatang RS untuk mengambil jenazah Covid19. Vidio aksi warga yang melakukan pengambilan paksa dan memikul jenasah ditengah jalan pun viral di media sosial.

Pertimbangan melihat kondisi yang tidak memungkinkan serta menghindari jika sewaktu waktu Nakes kembali berhadap hadapan dengan warga yang melakukan tindakan diluar batas tanpa ada perlindungan keamanan dari Satgas Covid19, menjadi alasan penarikan Nakes.  
Walaupun seharusnya dalam kondisi apapun, Nakes tetap bertugas demi menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Terutama kepada pasien Covid19 :yang membutuhkan perawatan di RS. Apalagi penyebaran virus Covid19 di daerah tersebut masih terus terjadi.

Berdasarkan update data Covid19 Provinsi Sulteng hari Jumat tanggal 20 Agustus 2021 yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Buol sebanyak 41 orang. Sementara jumlah kumulatif perawatan Covid19 sebanyak 523 orang. Sebanyak 15 pasien dirawat di RS Mokoyuri Buol dan 508  perawatan mandiri.

Jika nantinya Nakes Covid19 tidak menjalankan tugasnya, maka dipastikan pasien tidak akan tertangani. Juga muncul masalah baru jika pasien Covid19 terlantar di RS. Itulah sebabnya ancaman penarikan harus perlu segera direspon oleh Pemda dan Aparat Keamanan di Buol untuk memastikan keselamatan Nakes.

Dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan disertai dampaknya diberbagai aspek, juga turut mempengaruhi  psikologis masyarakat dalam menyikapi kondisi tersebut. Pertama masyarakat yang mengedepankan nalar dan kedua yang mengedepankan emosi dalam bersikap.

Bagi yang mengedepankan nalar akan tetap mengikuti segala Prokes, serta  patuh terhadap setiap himbauan Pemerintah dengan penuh kesadaran. Demi menjaga kesehatan dan memutus rantai penyebaran Covid19 di wilayahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline