Kontra narasi yang menyerang sosok Jokowi sudah tidak terhitung banyaknya untuk meresistensii kepemimpinan sang Presiden. Namun kontra narasi tersebut senantiasa disikapi Jokowi sebagai sesuatu yang biasa saja.
Padahal tudingan kontra narasi yang disematkan kepadanya tidak main main. Seperti komunis, pro aseng, kafir, raja utang, boneka partai dan berbagai stigma yang kebanyakan bersifat hoaks dan fitnah.
Bagi Jokowi, kontra narasi yang menjadi olahan kaum oposisi maupun kelompok yang antipati kepadanya, merupakan keniscayaan. Dimana kontra narasi dijadikan serangan untuk menggerus dirinya sebagai Pemimpin yang bekerja sepenuh hati untuk rakyat dan bangsa.
Guna menjawab kontra narasi tersebut dibuktikan Jokowi melalui kerja nyata yang terlihat hasilnya di masyarakat. Itulah sebabnya berbagai narasi disematkan kepada Jokowi atas prestasi pembangunan. Seperti pemimpin pekerja, bapak infrastruktur, pemimpin pro rakyat, pemimpin nasionalis dan sebagainya.
Lalu bagaimana kalau kontra narasi yang tidak ada kaitannya dengan kinerja dan kepemimpinan sang Presiden, yang sengaja dilakukan untuk menggerus pribadi Jokowi sebagai orang tua yang dianggap tidak punya itikad baik dalam relasi dengan orang lain. Lebih lebih dengan pihak yang pernah dekat dengan keluarganya.
Ketika membuat tulisan ini saya membayangkan bagaimana seorang Jokowi harus menyikapi kontra narasi yang dilakukan seorang gadis cantik bernama Felicia Tissue, selaku mantan pacar Kaesang Pangarap yang viral di media sosial. Dimana beberapa kali nama Jokowi disebut sebut oleh Felisia dalam vidionya.
Apakah Jokowi langsung memarahi Kaesang karena tersebarnya konten mantan pacar yang berurai air mata di ruang publik tersebut, Dimana hanya karena soal percintaan sang anak yang kandas dengan Felicia, ikut menyeret nama baiknya sebagai orang tua dan pemimpin negara.
Atau sebaliknya Jokowi hanya menanggapi santai konten tersebut sembari mengingatkan anakda Kaesang agar jangan lagi pernah menyakiti hati seorang wanita, karena dampaknya bisa sangat besar. Terbukti dengan marahnya Felicia, sehingga membeberkan kelakuan Kaesang dengan kata kata dikhianati, kejam dan keji.