Postingan pegiat media sosial Denny Siregar pada Sabtu hari ini mengabarkan berita dukacita atas kepergian influencer kemanusiaan Birgaldo Sinaga karena sakit covid19 yang dideritanya.
Sebagai orang Sulawesi Tengah pasti tidak akan melupakan solidaritas kemanusiaan sosok almarhum saat terjadi gempa dahsyat yang menyebabkan tsunami dan likuifaksi tahun 2018 lalu. Selain menggalang donasi bantuan, almarhum sendiri turun langsung ke lokasi gempa Palu Sigi dan Donggala (Pasigala) Sulawesi Tengah untuk mendistribusikan bantuan.
Bukan itu saja, almarhum juga ,giat menulis aktivitas kunjungan dan distribusi bantuan yang dilakukan kepada penyintas gempa di Pasigala. Dari tulisannya tersebut masyarakat Indonesia mengetahui perkembangan yang terjadi dalam aksi kemanusiaan. Serta tergerak untuk menggalang bantuan bagi korban gempa yang membutuhkan.
Selama hidup almarhum adalah sosok yang baik yang dan banyak membantu orang lain lewat aksi kemanusiaan yang dilakukannya. Bahkan pada masa masa sakitpun, almarhum masih menyempatkan untuk peduli dengan masalah kemanusiaan.
Almarhum sejatinya adalah pejuang kemanusiaan. Lebih dari pada itu juga seorang influencer kemanusiaan. Ia bukan saja melakukan aksi kemanusiaan di dunia nyata namun juga aksi di dunia maya lewat tulisan dan opini yang memberikan pencerahan nilai nilai kemanusiaan di ruang publik.
Terbukti postingan terakhir di medsos miliknya adalah soal Trinity, anak kecil korban bom Samarinda tahun 2016 lalu yang selamat dan kini hidup normal melakukan aktivitas sehari hari. Lewat tulisan almarhum, perkembangan soal Trinity dari masa masa kritis, hingga sembuh dari pengobatan diketahui oleh publik.
Lewat tulisan almarhum jugalah, publik diberikan edukasi soal kebiadaban teroris telah memberikan dampak kerusakan besar terhadap kehidupan anak bangsa. Solidaritas kemanusiaan anak bangsa tergerak dan satu suara agar keberadaan terorisme dan radikalisme yang sudah menybabkan jatuh korban harus ditangani tuntas oleh negara.
Respeknya terhadap korban teroris juga ia sampaikan saat terjadi kasus pembantaian oleh kelompok teroris di Desa Lembantongoa Kabupaten Sig Sulawesi Tengah i pada bulan Desember 2020 lalu yang menyebabkan empat orang meninggal secara tragis. Lewat opini yang disampaikannya di ruang publik ikut memberi empati kepada para keluarga korban. Serta mendesak aparat untuk mengusut tuntas pelaku teroris.