Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Merefleksikan Makna Kemerdekaan dari Sulawesi Tengah

Diperbarui: 18 Agustus 2020   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senator Mengunjungi Balai Benih Ikan di Palu. Doc Pri

"Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru krisis harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk melakukan lompatan kemajuan." Pidato Presiden Jokowi 14 Agustus 2020.

Selama dua minggu dari akhir bulan Juli hingga Agustus ini, saya menemani Senator dapil Sulteng Lukky Semen SE, melakukan reses di 18 titik untuk untuk menjaring aspirasi masyarakat dan instansi Pemerintah. Terhitung ada sembilan instansi vertikal dari Kementerian yang ada di daerah, tiga instansi horisontal Pemerintah Daerah, Satu Pemerintah Kota Palu dan lima kelompok masyarakat yang dikunjungi melakukan pertemuan.

Banyak keluhan, masukan dan usulan yang disampaikan saat reses sesuai dengan bidang kerja Senator, yakni Komite II yang membiidangi sektor Infrastruktur, Kehutanan, Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Lingkungan Hidup, Pertambangan dan sektor lainnya. Semua aspirasi tersebut menjadi bahan inventarisasi materi bagi Senator untuk dibahas dalam rapat kerja dengan mitra Kementerian nantinya.   

Dalam momentum dirgahayu Kemerdekaan RI ke 75, aspirasi yang tersampaikan dalam reses tersebut sangat relevan sebagai bahan refleksi terhadap makna kemerdekaan yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus hari ini. Tentu juga relevan dengan penyampaian pidato Presiden Jokowi pada sidang paripurna di gedung Parlemen Senayan tanggal 14 Agustus kemarin.  Bahwa  jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru krisis harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk melakukan lompatan kemajuan.      

Adapun beberapa catatan dari hasil reses yang dimaksud meliputi,

Sektor Pertanian

Keinginan menjadikan daerah Sulteng sebagai sentra benih untuk sejumlah  komoditi unggulan yang ada di Sulteng yakni sumber benih harus diproduksi di Sulteng mencuat dalam pertemuan dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng. Pasalnya, selama ini benih diperoleh dari luar daerah Sulteng diantaranya dari Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan NTT. Dimana disatu sisi memakan waktu dan biaya mahal untuk pengiriman. Dan disisi lain belum jaminan jika benih yang didatangkan dari luar akan cocok untuk ditanam di daerah Sulteng. Keinginan untuk menjadi sentra benih alasannya tepat. Yakni sumbernya jelas, kualitasnya jelas dan waktunya menanam jelas.

Reses di BTNLL. Doc Pri

Pengalaman yang dialami oleh petani sawah atau petani kebun terkadang saat waktu menanam tiba, benih yang akan ditanam justru tidak tersedia atau terlambat datang saat dibutuhkan. Dan ketika sudah menanam baru benihnya datang. Kendala inilah yang menjadi keinginan dari BPTP Sulteng, agar daerah Sulteng sudah harus menjadi sentra benih yang unggul dan bersertifikat agar tidak bergantung pada daerah lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline