Asma merupakan penyakit pernapasan kronik yang menyebabkan gangguan inflamasi saluran pernapasan. Inflamasi kronik menimbulkan gejala berupa sesak napas, dada terasa berat dan batuk. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, penderita asma dunia berjumlah kurang lebih 300 juta orang, Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1992, asma merupakan penyebab mortalitas keempat di Indonesia (5,6%). Sedangkan, menurut hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar, prevalensi penderita asma di Indonesia adalah sekitar 4%.
Di Kota Cilacap terdapat kawasan industri yang tentu kadar polusinya sangat tinggi. Sebelah timur kota ada PLTU yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Di sebelah selatan dan barat kota ada kilang minyak Pertamina. Bahkan berjajar berbagai pabrik dan industri dari mulai barat daya kota hingga barat lautnya : pabrik gula rafinasi, kilang minyak, pabrik kayu, pabrik aspal, pabrik semen dan sebagainya.
Pencemaran udara yang begitu tinggi menyebabkan banyak penduduk kota Cilacap dan para pekerja lapangan yang terkena gangguan pernapasan mulai dari sesak napas biasa, batuk hingga asma. Oleh karena itu kami ingin membuat tisu yang dapat membantu warga kota Cilacap terbebas dari gangguan batuk dan asma.
Daun kemangi memiliki senyawa ayurvedic dan ekspektoran yang efektif meredakan batuk dan asma. Senyawa ayurvedic memberikan dampak positif menenangkan diri dan melegakan pernapasan. Kami melakukan maserasi dengan merendam daun kemangi dalam larutan alcohol 95 % untuk selama 3 hari. Kemudian kami filter hingga didapat larutan ekstrak kemangi, lalu kami merendam tisu di dalam larutan tersebut selama 1 – 2 jam. Kami tiriskan dan jemur hingga kering.
Metode yang kami gunakan adalah kualitatif yang dilengkapi dengan melakukan Uji Aktivitas Anti-asma yang melibatkan penderita batuk dan asma. Kami melakukan survey tingkat kesukaan yang melibatkan beberapa orang yang mengalami gangguan asma. 75 % responden menyatakan suka dengan bentuk produk tisu ini, namun ada 25 % responden yang menyatakan tidak suka.
Bau tisu ini kurang disukai karena masih menggunakan larutan pekat saat pengujian sehingga masih terlalu menyengat. 50 % responden tidak menyukai baunya, 25 % menyatakan agak suka dan 25 % lainnya menyatakan suka. Warna tisu ini kehijau-hijauan karena pengaruh warna daun kemangi. 75 % responden menyatakan agak suka dengan baunya dan 25 % menyatakan suka.
Untuk menguji efektivitas tisu ini, responden penderita asma kami minta berlari mengelilingi lapangan hingga mulai terasa sesak napasnya. Pada saat responden mulai merasa sesak, kami berikan tisu ini untuk diujicobakan kepada mereka. Hasilnya napas mereka mulai normal kembali dengan tingkat keberhasilan sekitar 65 %.
Hasil Uji Aktivitas Anti-asma menunjukkan bahwa penderita asma yang rutin menghirup tisu dari ekstrak kemangi akan berangsur-angsur pulih dari gangguan batuk asmanya.
Dengan demikian tisu pereda asma ini efektif digunakan untuk membantu penderita asma agar cepat pulih dari gangguan asmanya. Terutama pada saat sesak napasnya kambuh, tisu ini sangat membantu mereka menormalkan kembali napasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H