Lihat ke Halaman Asli

Efi RiyantiSPd

Semangat belajar dan tumbuh.

Rindu untuk Ayah

Diperbarui: 20 September 2021   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Ayah, ternyata hidup tanpa kehadiranmu cukup menyedihkan. Apa kabar engkau di sana? Aku merindukan sosokmu. Jika waktu dapat kuputar kembali, tak akan kubiarkan engkau pergi. Bulir bening yang mengalir tak akan mampu mengembalikanmu dalam hidupku. Aku yang sangat berharap bisa satu atap bersamamu.

Ayah, satu kata penuh arti. Sesak di dada kian menyapa. Di kala anak dara membutuhkan kesaksian di depan para penghulu. Lihatlah! Kini sudah ada laki-laki lain yang siap menghabiskan waktu bersamaku. Namun, tetap saja tidak ada yang bisa menggantikan posisimu.

Ayah, rindu untukmu yang kusiratkan dalam tulisan. Aku sangat merindukan nasihatmu, rindu belaian lembut tanganmu, dan pelukan terhangat darimu.

Ayah, usiamu yang mulai rimpuh. Aku tak bisa menemani di saban waktu. Hanya alunan doa yang kupanjatkan untukmu. Semoga engkau di sana sehat selalu. Rindu untuk Ayah, dariku---anak perempuanmu.

Indramayu, 19 September 2021

(Sudah pernah tayang di salah satu blog)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline