Lihat ke Halaman Asli

Efida Lubis

Hubungan Internasional | Universitas Jember | 2022

Globalisasi Ekonomi di China

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Globalisasi ekonomi adalah fenomena dimana aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, investasi, produksi, dan distribusi, semakin terintegrasi secara global. Hal ini terjadi melalui peningkatan interaksi dan ketergantungan antara negara-negara di seluruh dunia, didorong oleh perkembangan teknologi, transportasi, dan komunikasi. Dalam konteks globalisasi ekonomi, batas-batas antara pasar nasional semakin kabur, sehingga memungkinkan aliran barang, modal, dan tenaga kerja lintas antar negara bisa terjadi dengan lebih bebas. Fenomena ini memiliki dampak yang kompleks, termasuk peluang ekonomi baru, pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, serta tantangan seperti ketimpangan pendapatan dan kerentanan terhadap krisis finansial global.

Globalisasi mempengaruhi cara kerja melalui beberapa cara. Globalisasi memungkinkan perusahaan untuk mencari sumber daya, pasar, dan tenaga kerja yang lebih murah atau yang lebih efisien di berbagai belahan dunia. Hal ini mengarah pada peningkatan perdagangan internasional dan investasi lintas batas. Globalisasi memfasilitasi transfer teknologi dan pengetahuan antara negara-negara, mempercepat inovasi, dan pertumbuhan ekonomi. Globalisasi juga menciptakan persaingan yang lebih ketat di pasar global sehingga mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mereka.

Globalisasi telah membawa dampak positif yang signifikan di berbagai belahan dunia. Salah satu dampak positif dari globalisasi adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan pembangunan yang lebih luas. Dengan membuka pasar dan meningkatkan akses terhadap teknologi, globalisasi memungkinkan negara-negara berkembang untuk mengejar peluang ekonomi baru dan meningkatkan standar hidup mereka. Selain itu, globalisasi memperluas akses terhadap barang dan jasa yang lebih murah dan beragam yang dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen. Transfer teknologi dan pengetahuan antar negara juga telah mempercepat inovasi dan kemajuan teknologi sehingga membantu meningkatkan efisiensi produksi dan memberikan solusi untuk masalah-masalah global, seperti perubahan iklim dan kesehatan. Selain itu globalisasi juga mendorong kerja sama internasional dan integrasi antar negara yang dapat membantu mempromosikan perdamaian dan stabilitas di tingkat global.

Meskipun membawa sejumlah manfaat, globalisasi juga menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampaknya adalah peningkatan ketimpangan ekonomi, baik di dalam negara maupun antara negara. Perusahaan multinasional cenderung memanfaatkan tenaga kerja murah di negara-negara berkembang yang dapat mengakibatkan kondisi kerja yang buruk dan upah yang rendah bagi pekerja. Selain itu, persaingan global dapat menghancurkan bisnis lokal dan industri tradisional di berbagai negara. Sehingga, meningkatkan tingkat pengangguran dan ketidakpastian ekonomi. Globalisasi juga meningkatkan resiko krisis ekonomi dan keuangan yang dapat menyebar dengan cepat di seluruh dunia melalui ketergantungan pasar yang tinggi. Selain itu, ada kekhawatiran tentang hilangnya kedaulatan ekonomi dan politik negara-negara dalam menghadapi tekanan dari perusahaan multinasional dan lembaga keuangan global. Dengan berkembangnya sistem teknologi dan transportasi, globalisasi juga memberikan perkembangan dalam produksi dan pemenuhan kebutuhan konsumen, namun hal tersebut menyebabkan adanya kelebihan permintaan pada pasar global yang mengakibatkan adanya market failure.

Implementasi globalisasi di China telah menjadi salah satu fenomena yang paling menonjol dalam sejarah ekonomi modern. Sejak awal Reformasi dan Kebijakan Pembukaan pada tahun 1978, China telah secara progresif memperluas keterlibatannya dalam ekonomi global. Salah satu aspek paling mencolok dari implementasi globalisasi ekonomi di China adalah pertumbuhan pesatnya dalam perdagangan internasional. China telah menjadi 'pabrik dunia', menjadi pusat manufaktur global untuk berbagai produksi mulai dari barang konsumen hingga komponen teknologi tinggi. Hal ini didorong oleh kebijakan yang mendukung ekspor, seperti zona perdagangan khusus dan insentif fiskal bagi perusahaan asing yang beroperasi di China. Dampaknya terasa luas, tidak hanya meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja di dalam negeri, tetapi juga memungkinkan konsumen global untuk menikmati barang-barang dengan harga yang lebih murah. Selain itu, China telah menjadi destinasi utama bagi investasi asing langsung (FDI). Keterbukaan china terhadap modal asing telah menghasilkan arus investasi yang besar yang dapat membantu mendorong pertumbuhan industri, infrastruktur, dan inovasi teknologi. Pemerintah China juga telah aktif dalam menarik investasi asing dengan memberikan insentif dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

Globalisasi juga menimbulkan tantangan bagi di China. Pertumbuhan ekonomi yang cepat sering kali menyebabkan masalah seperti ketidaksetaraan pendapatan, ketidakstabilan finansial, dan masalah lingkungan. Selain itu, hubungan perdagangan yang erat dengan negara-negara lain meningkatkan kerentanan China terhadap perubahan kondisi ekonomi global, seperti terjadinya resesi atau perang dagang. Secara keseluruhan, implementasi globalisasi ekonomi terlah banyak mengubah negara China, mulai dari adanya pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dengan membuka banyak tantangan yang harus dihadapi. Sehingga, peran China dalam globalisasi memiliki dampak yang bisa dirasakan hampir di seluruh dunia.

Sejarah berkembangnya globalisasi di China telah melibatkan serangkaian langkah, kebijakan, dan tindakan yang secara signifikan mengubah negara tersebut. Sejak dimulainya reformasi dan kebijakan pembukaan pada akhir tahun 1970-an, secara bertahap, China mulai membuka pasar domestik kepada dunia luar. Langkah awal yang diambil oleh China adalah liberasilasi perdagangan dan investasi asing yang memungkinkan perusahaan asing untuk beroperasi di China dan memungkinkan barang-barang dari China untuk masuk ke pasar global. Selain itu, china juga mulai membentuk zona perdagangan khusus dan mengembangkan infrastruktur perdagangan seperti pelabuhan dan jaringan transportasi untuk memfasilitasi pertumbuhan perdagangan internasional. China juga secara aktif mengadopsi kebijakan pro-ekspor, memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan ekspor dan memperkuat posisi China sebagai rantai pasokan global. China juga mulai memperbaiki iklim investasi negara termasuk melalui reformasi sektor keuangan dan menciptakan lingkungan bisnis yang ramah terhadap investor luar. Penerapan globalisasi ekonomi di China telah memberikan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di negara tersebut, standar hidup jutaan penduduk di China juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dan membuat China menjadi kekuatan ekonomi utama di pasar global.

Sejumlah manfaat yang diperoleh China dalam penerapan globalisasi, negara tersebut juga mendapatkan sejumlah tantangan. Tantangan yang dihadapi negara tersebut salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat di pasar global. Meskipun China telah menjadi negara penting dalam ekonomi global dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun negara ini juga dihadapkan pada tekanan untuk mempertahankan daya saingnya terutama dari negara-negara dengan biaya produksi yang lebih rendah. Selain itu, China juga menghadapi tantangan terkait dengan ketidakseimbangan dalam struktur ekonominya, terutama dalam hal ketergantungan yang tinggi pada ekspor dan investasi dalam sektor manufaktur. Globalisasi juga membawa tantangan dalam hal perlindungan hak kekayaan intelektual, di mana China telah dituduh melakukan praktik pencurian teknologi dan pelanggaran hak cipta. China juga dihadapkan pada tekanan internasional terkait dengan kebijakan perdagangan dan keamanan yang dapat mempengaruhi hubungan dagangnya dengan negara lain.

Secara keseluruhan, penerapan globalisasi ekonomi di China telah menghasilkan transformasi ekonomi yang luar biasa sejak dimulainya Reformasi dan Kebijakan Pembukaan pada akhir 1970-an. Langkah-langkah kebijakan progresif, termasuk liberalisasi perdagangan, investasi asing, dan pembangunan infrastruktur perdagangan, telah memungkinkan China untuk menjadi pemimpin dalam rantai pasokan global dan memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi utama di panggung dunia. Meskipun menghadapi tantangan, penerapan globalisasi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan dan kemajuan ekonomi China. Dengan komitmen penuh untuk mendorong diri terhadap dunia luar dan menyesuaikan dengan dinamika ekonomi global, China terus berperan penting dalam membentuk tatanan ekonomi global baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline