Tahun dimulai ketika perburuan pekerjaan sambil kuliah dimulai, kuliah sambil bekerja bukan sesuatu yang hebat, pagi hari kuliah dan sore bekerja penuh.Begitulah berlangsung hingga lima tahun.
Tahun keenam menikah dan tugas bertambah sebagai istri sekaligus karyawati. Empat tahun selanjutnya tugas bertambah lagi menjadi seorang ibu , dibantu oleh seorang baby sitter.
Dua tahun selanjutnya tugas bertambah lagi menjadi ibu dari dua orang anak. Dibantu dua orang baby sitter. Jadwal shifting bisa mengatur jadwal sendiri karena kebetulan masing-masing di posisi pembuat jadwal.
Setahun selanjutnya memutuskan tidak punya baby sitter atau pembantu dan menitipkan anak-anak di tempat penitipan anak saat bekerja, yang dekat dengan kantor. Saat itu belum banyak sekolah untuk bayi atau anak - anak balita.
Begitu anak-anak sekolah, mulai mengatur lagi jadwal dengan suami. Yang satu pagi yang satu sore begitulah selanjutnya dijalani hingga anak-anak masuk SMP.
Begitu masuk SMP tugas sudah selesai di pekerjaan dan bekerja di rumah mengurusi anak-anak hingga hingga kini semua sudah bekerja.
Apakah masuk akal? Nyatanya bisa. Kami lakukan dengan yang namanya cinta dan pengabdian. Semua terasa biasa- biasa saja meski teman- teman heran ' kok bisa menjalaninya?'
Kenapa tidak?
Saat di pekerjaan adalah sama dengan pekerjaan di tempat lain , ada yang namanya jegal-jegalan, ada yang menusuk dari belakang, ada yang menyulitkan, ada bos yang pilih kasih , ada yang pilih- pilih teman. Teman kerja ya teman kerja dan semua baik- baik juga dan bersahabat hingga kini.
Dari semua hal tadi tidak ada yang membuyarkan fokus' demi keluarga'.
Jika mengingat kembali masa-masa itu yang mungkin bagi orang lain 'sulit sekali' nyatanya tidak.