Ada yang berbeda dari sekaten tahun ini , sekaten tanpa pasar malam. Tahun-tahun sebelumnya didominasi oleh beraneka ragam wahana mainan serta stand pameran dan panggung hiburan di alun-alun lor kraton Yogyakarta.
Alun-alun lor yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung dan wahana permainan, serta suara musik yang meramaikan , tahun ini kosong. Kraton Pagilaran dibuka untuk umum dengan membeli tiket masuk seharga lima ribu rupiah dan mendapatkan gelang kertas sebagai tanda masuk.
Pengunjung penuh sesak. Begitu masuk pintu gerbang di sisi kiri dan kanan ada penjual makanan khas dan tradisional. Lalu memasuki kraton dan pameran atau sekaten menampilkan beberapa karya dan sejarah tentang Sultan HB I yang menantang zaman.
Berbagai pameran baik pusaka maupun wayang kulit , pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengabadikan gambar, baik dengan video atau foto untuk pameran yang ada di Siti Hinggil , ataupun membawa makanan dan memakan makanan di tempat tersebut.
Di mulai dari masuk pas tengah ada panggung untuk tarian dan dilanjutkan dengan wayang.
Untuk pameran ada berbagai sajian tentang keris , wayang, kitab lama berhuruf hanacaraka , kereta atau tandu serta masih banyak ,ada juga peta perjuangan saat Sultan HB I .
Ada juga pameran yang menggambarkan Sumbu Filosofis dari Gunung Merapi hingga ke laut kidul atau pantai selatan. Bentuk Tugu Golong Gilig sebelum terkena gempa yang berbentuk bulat atasnya , menjadi bentuk yang sekarang dengan nama lain Tugu Pal Putih
Pameran tentang Taman Sari serta maket bangunan kraton dan gambar-gambar denahnya.