Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Lem Aica Aibon dan Anak Jalanan

Diperbarui: 31 Oktober 2019   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang saya ketahui tentang lem Aica Aibon sejak saya kuliah adalah jenis lem sepatu, yang berwarna kuning seperti gel dan berwadah kaleng sekecil genggaman,dan biasanya tukang sol atau reparasi sepatu menggunakannnya untuk memperbaiki sepatu.

Baunya sangat menyengat dan khas.Satu hal yang mengejutkan saya tentang lem tersebut adalah ketika anak saya bersekolah SMP tidak jauh dari sebuah rumah singgah para anak jalanan,beberapa anak jalanan tersebut duduk di trotoar pas saya lewat dan menunduk ,ada sesuatu pada kaosnya,dia menyimpan sesuatu di bawah leher,ditutupi kaos dan seperti mengendus-endus.Saya baru tahu kemudian dia 'ngelem' istilahnya.Lalu mukanya akan memerah seperti kepiting,efek dari bau lem tersebut.

Rutinitas saya waktu itu menjemput anak saya sekolah dan menunggui kegiatan ekstra kurikuler basket  yang diikuti anak saya pada sore hari,saya selalu duduk menunggu di lapangan di dalam sekolah yang memiliki gerbang dan ada petugas keamanan,hingga anak jalanan tidak boleh masuk ke sekolahan tersebut,ada beberapa wali murid melakukan hal yang sama,menunggui anaknya eksul basket SMP dan saya melihat kegiatan anak-anak jalanan di trotoar itu,tidak jauh dari sekolahan tersebut.

Lem tersebut adalah merupakan candu yang menurut beberapa sumber,lem ini merupakan alat mabuk termurah dan menghasilkan efek halusinasi  serta kecanduan.

Saya rasa anak-anak jalanan yang masih berumur paling tua 10 tahun waktu anak saya SMP ,mereka membawa kaleng kecil itu dan saya tidak bisa berbuat apa-apa waktu itu,hanya sesekali memergoki mereka 

Anak-anak jalanan yang teracuni dan mencari sensasi mabuk dengan menghirup lem tersebut.

Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline