Aku adalah matahari yang selalu bekerja keras, dari mulai dini hari ketika ayam mulai berkokok.Aku akan memancarkan sinar pertamaku ,yang menembus kabut -kabut ,hingga orang-orang yang kedinginan menjadi hangat karena diriku.
Tiada lelah berjalan dari ufuk Timur hingga ke barat,aku begitu lembut saat sehabis datang hingga jam sembilan pagi.Sinarku menambah kecermerlangan para pejalan dan pesepeda pagi hari atau yang mulai bekerja.Sehabis itu sinarku bisa mengeringkan apa saja.
Ada yang begitu menyambut penuh suka cita kala pagi hari dan sore hari,kala senja aku harus beristirahat dan beriringan salam dengan kekasihku Rembulan,seperkian waktu hanya tahu dia ada disana,lalu aku akan menyapanya dan dia mulai menampakan wajahnya ,di antara rembang petang,saat aku tenggelam,itu adalah saat terindah kala beriringan dengannya langit akan berwarna-warni seperti rasa kasihku padanya ,lalu akan kukatakan padanya,selamat berorbit sayang,semangat,lalu dia akan tersenyum malu dan tenggelam lagi,begitu aku pergi untuk mengistirahat diri,dia akan muncul sebebas-bebasnya.
Aku tidak ingin cemburu atau bersedih,karena akan menutupi semua sinarku,lalu kegelapan akan menyatu,seperti gelapnya hatiku.
Rembulan kekasihku sedang berjalan di orbitnya.Aku cemburu karena banyak pemujaan padanya'cantik bagai rembulan',oh rembulan yang indah'anak-anak bermain jamuran ketika rembulan tersenyum paling cerah di pertengahan.Aku tidak ingin membuatnya sedih atau marah ,karena akan menutupi wajahnya.
Aku dan kekasihku akan seiring sejalan , hanya berpapasan dalam bayang.Namun aku tahu dia ada disana dengan tugasnya,dan aku disini dengan tugasku,kami melewati orbit masing-masing dan harus tahu,kami kekal sepanjang waktu,namun tiada mungkin benar-benar bertemu,hanya bayangnya menatapku.Bayangku juga menatapmu,setidaknya aku tahu dia disana.
mini fiksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H