Perang yang tak ingin kutaklukkan, diriku hanya ingin kedamaian dan ketentraman, kadang hunusan pedang dan belati kubiarkan, memberi kepuasan pada sebuah tindakan penyerangan, yang entah kenapa mirip khayalan
Diriku hanya ingin berperang dengan sebuah pilihan, dan bukan orang lain yang memilihkan, jadi kubiarkan saja hunusan itu mirip sebuah ketangguhan, yang kuterima dengan legawa dan keiklasan
Perangmu bukan perangku, diri ini tak ingin melawan dan mengikuti permainan, yang bahkan diriku tahu persis tanpa tujuan, bagai satria mari saling berjalan dengan sebuah kesportifan, bukan upaya penggiringan, sebuah perang yang tidak mengesankan yang pasti kuabaikan, bahkan secercah senyum kuberikan, lakukanlah apapun, namun diri ini tiada akan memberi balasan, karena yakin tentang hari kemudian dan hatiku terlalu senang untuk memikirkan, jadi satu hal ingin kukatakan, lakukan yang ingin dilakukan, namun diriku tiada pedulikan, karena sepertinya sudah sifat bawaan, mencari permusuhan yang tiada akan kulakukan, maafkan tidak memberi kesenangan, karena ruang kebencian tidak akan kuberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H