Bintang terlalu muram untuk berpendar malam ini,meski tak mempengaruhi,hanya sepersekian dari galaksi,ketika kata seseorang jumlahnya dua setengah kali dari jumlah seluruh pasir di muka bumi,begitu kecil di galaksi ini
Lalu bulan menyemangati,andai manusia mungkin mirip butuh kopi atau teh di pagi hari,namun sebuah bintang bersembunyi dan bermuram hati
Bulan masih menyemangati untuk menemani,sekedar hadir di tengah sepi malam,menyaksikan alam di bawahnya,lalu bulan bertanya pada bintang tentang apa yang dia risaukan
Bintang menjawab dirinya hanya merasa sangat kecil di antara bintang yang berpendar lainnya,dia ingin menyendiri dan menyepi agar tidak bersusah hati saat bintang lain berpendar lebih cerah lagi
Bulan berkata dengan tenangnya,jika satu bintang muram sepertinya,maka bintang lain akan terbawa dan galaksi akan kehilangan pendar bintang di langit saat malam tiba,dari satu menjadi banyak,jangan memulainya,katanya
Bintang tersadar akan tugas yang dilalaikannya,menjadi bintang berpendar itu tugasnya,mengabaikan rasa muram tetap dengan kedipannya,hidup harus terus berjalan meski kehilangan kopi atau teh pagi karena keterburuan,mirip manusia yang sedang melakukan perjalanan,menjadi bintang berpendar dengan masing-masing kedipannya
Puisi imajinasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H