Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Tutupnya Sebuah Restoran

Diperbarui: 12 Agustus 2019   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bangku-bangku kosong berserak, dengan lesu para karyawannya menatanya, tiap hari selama lima hari terakhir ini, pembeli satupun tak ada  yang datang lagi

Para karyawan menghitung dalam hati, sewa kontrak kamar bulan depan siapa yang membiayai, bahkan ketika bonus tidak ada, gaji tak cukup untuk membeli roti

Hitungan hari makin menyulitkan lagi, ketika semua barang harus diinventarisasi, pemilik yang merugi tentu tak mau tambah merugi, para karyawan tambah pucat pasi, gaji terakhir untuk kali ini

Berucap selamat tinggal pada ruangan dan kegembiraan bersama teman, lalu menyadari harus berhenti mengasihani diri, mencari pekerjaan yang lain lagi, untunglah belum punya anak istri

Gaji terakhir tanpa bonus, kursi-kursi sudah dirantai, pintu-pintu sudah digembok, semua sudah tertata rapi, mengucapkan selamat tinggal pada sesama teman kerja, lalu berlalu ke motor hasil cicilannya dan berpikir sampai kapan bisa membayarinya, menghembuskan nafas kesal, besok pagi bikin CV lagi, mencari kerja lagi agar hidup teratur lagi, tanpa gaji tak bisa membiayai  ini itu lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline