Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Puisi | Ku Menatapmu Lewat Jendela

Diperbarui: 26 Juli 2019   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari  itu angin badai mungkin akan datang dan merapatkan diri penuh ketakutan,ku tutup jendela yang berkibar dan berderak -derak oleh angin menakutkan lalu ku melihatmu disana,ku menatapmu lewat jendela

Lalu angin memelankan gerakannya,badai tak jadi mendera,jendela tak lagi berderak,rasa takut tak lagi nampak dan kutatap dirimu dalam sepoi-sepoi angin sebagai pengganti badai

Namun dirimu lalu menjauh dan badai itu datang lagi menderaku,semua ketenangan itu terempas ketika dirimu lenyap dan berbalik menjauhiku dan kucoba menarik dirimu kearahku dengan semua pesonaku,lalu kukatakan padamu,datanglah kemari 'harapan'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline