Lesung itu bertalu-talu dalam kegelapan malam buta,suara kokok ayam bersahut-sahutan membahana menguar ke udara,nyala api unggun dan obor menyala dan mengganas ,seganas kemarahan seorang pria akan cintanya pada seorang wanita
Penghianat,penipu gelegarnya penuh marah ,sementara janji hampir tercapai untuk memenuhi permintaan sang dinda,dan seseorang yang sedang dicintainya ingkar janji diujung sana
Kekalahan dan taklukan seharusnya dia mendapatkan semuanya,tetapi kebencian wanita itu padanya dan rasa cinta dirinya membuatnya memenuhi permintaan dan janji itu
Ayahnya telah menaklukan musuhnya dan putri musuhnya membuatnya tergila-gila,dan sekarang kala pagi belum menjelang,pagi buatan itu sengaja dilakukan untuk menghadang pemenuhan janjinya yang akan ia tepati dalam semalam ,berkat bantuan makluk malam yang ia kerahkan
Bunyi talu lesung membahana dan obor menyala,pagi buatan sang dinda,makluk malam lari tunggang langgang takut pagi datang dan meninggalkan tugasnya dengan satu yang kurang
Seribu arca kurang satu,penuh kemarahan pria itu mendatangi pujaan hatinya dan mengutuknya menjadi satu patung sesuai janjinya seribu arca dalam sehari,patung pujaan hati melengkapinya
Bandung Bondowoso mengutuk wanita yang dicintainya tetapi sangat membenci dirinya karena membunuh ayahnya,Roro Jonggrang ,menjadi satu arca,melengkapi seribu arca sesuai yang dijanjikannya
#puisi legenda candi Prambanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H