Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Puisi | Gantikan Aku Sesaat

Diperbarui: 16 Juli 2019   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekedar cerita  fiksi

Seorang ibu yang sangat mencintai putrinya ,melihat kerapuhan yang berlebihan pada putrinya yang menjadikan kekawatirannya,dirinya ingin putrinya menjadi wanita setangguh dirinya

Lalu suatu hari dirinya ingin putrinya merasakan suasana yang sama dengan suasana yang dialami di usia yang sama dan dirinya berharap putrinya setangguh dan setegar yang diinginkannya

Lalu angin bertiup merubah kehidupan yang mudah menjadi sangat sulit seperti kala sang ibu masih muda,tetapi  hanya putrinya yang harus menjalaninya dan dirinya hanya bisa melihat dari jauh

Dirinya melihat putrinya seperti anak ayam yang kehilangan induk saat menghadapi masalah dan menangisi nasibnya,menyendiri ,pemarah dan mencurigai setiap orang  dan mengatakan hidup tidak pernah adil karena orang lain bisa bersenang-senang

Lalu putrinya kian terpuruk dan kerapuhannya tidak berkurang,sang ibu yang berada jauh dan melihatnya ingin menolongnya,tetapi sesuatu menghentikannya dan bicara'biarkan dia bangun dan bangkit sendiri,karena hidup ini adalah sebuah pelajaran'

Sang putri lalu  diajak seseorang ke tempat dimana penderitaan dan kesulitan jauh lebih banyak dan lebih menekan dan mendapati setiap orang berjuang untuk hidup disana tanpa punya waktu mengasihani diri atau terpuruk dan mengingkari nasib

Makin lama makin belajar tentang ketangguhan dan menyadari dirinya lebih beruntung dari semua yang dilihatnya dan sadar seharusnya tak serapuh itu

Lalu angin bertiup kembali ke masanya dan sang ibu bertanya pada putrinya apa yang terjadi akhir-akhir ini,lalu bercerita tentang sebuah mimpi panjang yang sangat nyata dan sadar dirinya harus kuat dan tak manja

Sang ibu berkata,nak jika tidak kuat lagi  beban yang kamu tanggung,letakkan serta serahkan ,ketika usaha tidak juga berhasil ,jangan putus asa,mimpimu itu adalah kenyataan hidup waktu ibu seusiamu

Sang putri berkata,ibu.sangat luar biasa bisa melewatinya,kupikir tidak pernah seberat itu hidup ibu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline