Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Puisi | Tiada Kata yang Harus Diriku Ucapkan

Diperbarui: 11 Juli 2019   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri-GBTB

Tiada ada kata yang harus diriku ucapkan di kala ujung perjalanan ini begitu dekat,mungkin hanya satu kata disana bergaung dan terus menerus mendera dan itu adalah 'terlambat'
Ujung perjalanan yang sudah begitu dekat yang tak akan lekat oleh noktah yang akan mengotori sebuah kertas putih yang ingin selamanya putih

Ujung perjalanan yang hanya sejengkal dan terlambat untuk menyadari, bahwa bahu yang salah untuk bersandar,seharusnya tiada lagi ada dan bergegas pergi  dalam garis batasannya
Bahkan ketika memandang di langit yang sama, dan di ujung sana dirimu berada, dan diriku berada disini,  teramat jelas batas itu sudah melekat yang tiada mungkin melewatinya

Mungkin saja ada tanda yang terabaikan tetapi mesti dihentikan ,karena ini adalah sebuah kenyataan tentang batas cakrawala yang memisahkan
Tiada kata yang harus diriku ucapkan,kecuali sudah terlalu terlambat,terlambat ,serta  biarlah seperti cakrawala di ufuk sana ,meski dari kejauhan itulah faktanya

Dan pendaran -pendaran sinarmu dari kejauhan ,di kala malam dalam kegelapan disini,sesuatu yang menerangi  tanpa henti dan terasa begitu dekat ,memenuhi ruang,menyejukkan ,sesejuk embun di daun dekat jendela di kala pagi

Hanya angin yang mungkin membawakan lagu dan suara seruling sendu dan mendayu atau tawa yang  bergema di sebuah gua dan andai itu membawa satu kalimat dan tiada terpisahkan,'diriku menyayangi dan peduli padamu dan takkan kubiarkan seseorang melukaimu,bahkan jika itu diriku sendiri'

#puisianakmuda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline