Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Puisi | Senyummu Palsu

Diperbarui: 4 Juli 2019   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karaktermu menakutiku sedemikian rupa, sehingga kuingin menjauh dan menjauh dari pesona senyum dan kedewasaan dan kharisma kuatmu sebagai seorang pria

 Diri ini pernah terperosok dalam pesona kekaguman yang layak dirimu tampilkan dalam segala kearifan  dan segala hal tentang kata bijaksana dari tutur katamu

Lalu diri ini makin terjatuh dalam pesona ,namun  diri ini merasa ada sebuah sisi gelap dan kelam yang dirimu miliki dan sembunyikan dan entah bagaimana diri ini berusaha mencari sebuah kebenaran

Sebuah sisi tersembunyi tentang panasnya api kebencian yang tak kumengerti sebagai sesama manusia yang hidup di bumi.Semua ini seolah-olah harus serupa dengan semua keinginanmu

Diri ini menjauh oleh rasa takut serta rasa kasihan pada dirimu ,kenapa menempuh jalan itu,jalan dimana kebencian pada sesama dirimu kobarkan,jalan seolah terbenar di dunia,jalan ingin merombak dan menuntaskan akar -akar cinta serta  kasih  sayang pada sesama

Hanya satu yang bisa diriku katakan sebagai kata perpisahan,dirimu 'mengerikan 'dan satu kalimat lagi,'kumenyesal telah mengenalmu' ,dan cinta itu padam begitu saja mirip debu yang tertiup angin kencang yang memerihkan mata telanjang dan senyum palsu yang dirimu tampilkan adalah sebuah kepalsuan dibalik semua kegelapan bagai terowongan bawah jembatan.

#puisiuntukanakmuda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline