Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Sekadar Mengamati

Diperbarui: 2 Juli 2019   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri-ilustrasi  makanan

Apa yang diamati?Apa saja tetapi bukan untuk menilai atau mengkritik bahkan kadang mendapatkan input positif atau kadang kalau menyusup disana dengan kalimat'luar biasa'.

Apa yang luar biasa dari seorang pekerja di sebuah waralaba restauran  yang cabangnya ada di seantero dunia dan dikenal dan tidak pernah sepi pengunjung  bahkan saat seharusnya tanda gantung TUTUP sudah dipasang sebagai kata ganti  BUKA  dari jam sepuluh pagi hingga sepuluh malam.Atau ada yang duapuluh empat jam,terdiri dari beberapa shift(gantian tugas)pekerja.

Masih saja datang pelanggan antri ,meski jam sepuluh kurang lima menit dan masih dilayani jika itu takeaway atau bahkan yang makan disitu dengan kemungkinan duduk di ruang outdoor(ruang luar).

Petugas yang tidak pernah rehat sejenak dari sikap ramah sedikitpun atau bahkan memasang tak ada tampang jutek karena kelelahan ,satu shift antara delapan sampai sepuluh jam.

Kesigapan dan cepatnya sajian tidak lebih dari lima menit.Di beberapa tempat sudah ada yang menggunakan self order machine atau mesin swa pesan makanan(yang terhubung dengan dapur restauran) lalu ada struk yang keluar dan tinggal menaruh struk di kasir ,membayar,bergeser ke counter hidangan pesanan yang nantinya akan dimakan di tempat atau take away( dibawa pulang).

Mesin baru tersebut cukup membantu dan mempercepat proses,di Indonesia khususnya Yogya baru ada satu yang saya lihat,restauran waralaba yang baru beberapa bulan dibuka.

Kembali ke yang sistim manual,pembeli antri memesan,membayar,bergeser( yang kadang tidak diketahui oleh orang yang belum pernah ke restauran semacam ini,jadi dia tetap berdiri di depan kasir sampai harus dipersilahkan bergeser ,karena antrian di belakangnya sudah menunggu.Bergeser atau duduk dan nanti dipanggil sesuai nomer di struk pembayaran 

Pernah suatu ketika  di menit-menit terakhir memesan makanan dibawa pulang dan mereka sudah bersiap-siap tutup sementara para pengunjung masih asyik duduk di menit kelima sebelum tutup.

Satu petugas  membalikkan kursi dalam posisi dirapatkan dengan meja,sebagai tanda kursi tidak bisa diduduki lagi,lalu mengelap meja dengan air,menyapu,mengepel ,memasukkan  sisa  dari nampan ke tempatnya,sebuah kotak yang biasanya bertuliskan'Feed me'.

Pelanggan yang tahu dan sudah terbiasa ,langsung begitu selesai makan ,menuju ke kotak 'Feed me'tadi,memasukkan sisa dan menaruh nampan di atas meja.Itu sudah kebiasaan di luar negeri yang dilakukan,mirip saat kita menaruh sampah ke tempat sampah.Dan meja yang tertinggal bersih dari nampan dan sisa-sisa bekas orang makan disitu.

Sesuatu yang oleh orang disini yang gagap ,sebagai cemooh dan kritik,lha sudah tugasnya kok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline