Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Ketika Semangat Tergerus

Diperbarui: 26 Juni 2019   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semangat,kata yang mudah diucapkan lalu melempem tiba-tiba seperti balon meletus.Sebenarnya bukan hal yang terlihat besar,justru pernak-pernik itu yang melukai kaki mirip kerikil tajam yang terinjak-injak memerihkan kaki

Melihat keluar akan kerasnya hidup orang dan langsung rasanya angles tanpa semangat,melihat keluar kupikir para penyemangat seperti label yang dipunyai ternyata hanya menusuk kulit mirip mawar dengan durinya,melihat keluar banyak hal tidak pas dan tangan ini berusaha menaruh di tempat semestinya,malah tanganku terbakar dan apinya merembet kemana-mana

Kesalahan utama adanya  akar yang berbeda dan terasa tak pas dan selalu tangan ini berusaha memperbaikinya,tetapi tangan yang seharusnya membantu menaruhnya malah mengibaskannya

Lalu menunduk ke dalam,tujuanmu apa?fokuskan tujuan,jangan dengarkan,fokuskan ,takkan gentar dan tetap bersemangat di pagi yang cerah melupakan semua,kembali ke tujuan semula,lupakan orang-orang atau kerikilnya.Mendongak menatap matahari dan tetap produktif dan bangkit dari kemalasan karena hilangnya semangat yang sebenarnya tak perlu-perlu  amat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline