Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Dualisme antara Kemudahan Pemilihan Kendaraan Pribadi dengan Pembenahan Angkutan Massal

Diperbarui: 15 Juni 2019   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Ada bebeberapa hal yang menyebabkan kenapa dilansir bahwa pemudik tahun ini yang menggunakan angkutan massal menurun:

Pertama adalah pemudik yang memang lebih suka membawa kendaraan pribadinya berdasarkan sistim kepraktisan penggunaannya saat berada di kampung halaman untuk segala urusan bersilaturahim ke beberapa tempat,atau berwisata di spot wisata di kampung halaman atau faktor lainnya .

Kedua adalah pemudik menganggap angkutan massal dinilai lebih mahal dan kurang praktis karena jauh-jauh hari harus memesan tiket.

Ketiga adalah pemudik menganggap kenyamanan angkutan massal kurang memenuhi standar baginya.

Keempat adalah kemungkinan bahwa pemudik membawa barang yang banyak dan juga ada anggota keluarga yang masih kecil atau bayi.

Kelima adalah kemudahan memiliki kendaraan pribadi juga berpengaruh terhadap penurunan  penggunaan angkutan massal.

Keenam adalah jauhnya jarak antara tempat perhentian terakhir angkutan massal tadi dengan  titik tujuannya di kampung halaman.

Ketujuh adalah ada yang sangat memerlukan penggunaan kendaraan pribadi di kampung halaman,misalnya ibu yang sudah sangat tua,sementara di kampung halaman tidak ada kendaraan pribadi roda empat.

Yang tersebut diatas adalah bagi pemudik yang memiliki kendaraan pribadi atau yang menyewa kendaraan pribadi untuk dipakai dengan tujuan kampung halaman oleh pemudik.

Sedangkan bagi pemudik yang tidak memiliki kendaraan pribadi jelas harus memakai angkutan massal dan kemungkinan mengharapkan beberapa pembenahan seperti:

Pertama ,tersedianya kursi angkutan massal yang dianggap relevan dengan kapasitas pemudik saat lebaran sehingga tidak beralih menyewa mobil,jika punya dana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline