Teringat lagi padamu,bagai film lama berputar berkeresak,pita-pitanya tersendat,mirip perjalanan cinta kita,penuh misteri yang tak dimengerti
Luka itu datang kembali mirip jam pasir atau jam matahari ,tak nampak dan begitu halus namun akhirnya terlihat nyata
Ingatan yang pulih dan menggemboskan seluruh semangat,ku mencoba bertahan dan mendongakkan kepala dan tersenyum di balik semua hura-hara dalam hati dan pikiran ini
Perasaan yang tak pernah berubah tapi janji untuk tidak ingin memiliki tak pernah goyah,untuk apa mengejar kekecewaan yang tahu pasti ada nantinya
Tidak ada kata terlambat untuk menyadari kesalahan kita berdua,tidak untuk bersama dan jalan sendiri-sendiri meski terluka sesaat, lebih baik adanya,selamat tinggal mantan cinta
Kuakan terbang dengan parasut cintaku dan dirimu akan terbang dengan parasut cintamu sendiri,tersenyum pilu dalam hati meski terlihat secerah matahari di permukaannya,tak terlambat menyadari pilihan yang salah ini dan harus berhenti
#puisi untuk anak muda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H