Tidak ada yang melebihi semangat'aku pulang mudik' ketika seseorang ingin mudik.Itu seperti melepaskan rasa lelah saat untuk sebagian orang berusaha menabung dan mengumpulkan uang agar bisa pulang mudik tepat waktu atau bisa memilih sesudah lebaran karena ada pekerjaan yang justru tenaganya sangat dibutuhkan di hari H lebaran.
Segala kesulitan yang tidak bisa lagi dianggap kesulitan.Pesan tiket jauh-jauh hari,kehabisan tiket lalu memilih moda transportasi lain yang sebenarnya bukan pilihan, lelah dan perjalanan panjang bagi sebagian orang yang menuju beda propinsi,beda pulau atau bahkan beda negara.Itu bukan kesulitan tapi sekedar harus dilalui dan mirip sebagai alangkah senangnya bisa berkumpul keluarga besar.
Mal atau toko yang penuh hingga kalau eskalator bisa bicara dia akan bicara,astaga bebanku berlipat-lipat.
Kebahagiaan beberapa anak kecil yang tidak pernah memiliki barang baru atau baju baru,hari itu adalah sebuah pengecualian.Aku punya baju baru,katanya dengan gembira.
Semangat 'aku pulang mudik ' itu mengalahkan keinginan beberapa orang yang mengais rejeki di luar kota dan mencoba hidup sederhana agar nanti saat pulang setidaknya bisa membawa satu dos oleh-oleh buat keluarga besarnya.
Beberapa orang tertolong dengan adanya program mudik gratis beberapa yang lebih beruntung bisa menikmati dengan cara yang berbeda,di hari biasa mungkin mengeluh kenapa tiket mahal,tetapi hari itu semangat mengalahkan protesnya.
Semua orang pada dasarnya ingin berbagi rejeki lebih entah dengan menambahkan sedikit uang pada tukang parkir,memberi beberapa parcel untuk beberapa orang yang dianggap layak diberi,beberapa orang ingin menyambung silaturahim ke tempat orang-orang yang dulu adalah sahabat dan kenalan orang tuanya yang telah tiada dan banyak yang lainnya.
Tidak ada yang mengalahkan semangat bagi yang ingin pulang dan berlebaran di kampung halaman dan semua berfikiran sama berkumpul bersama keluarga .Dan baliknya juga gembira.
Semua sukacita dengan masing-masing caranya bagi yang menjalankannya.