Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Iringan Semut

Diperbarui: 22 Mei 2019   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri-monas

Berita televisi menyiarkannya,sebuah kejatuhan,para manusia mirip iringan semut disana,menduduki ,berorasi,massa menyemut,kegaduhanpun tak luput,perpindahan kuasa

Hari-ke hari harga beras meninggi,seribu jadi tiga kali,dolar pun tiga kali  sama tinggi,rush-rush-rush,semua memborong cadangan makanan sendiri ,menyerbu toko dan tempat roti

Rush-rush-rush,uang mengalir pergi,semut-semut panas para pemanfaat, lupa tujuan hakiki,penjarahan dan kerusuhan tak manusiawi terjadi,penjarahan disana-sini,iblis menempati

Massa digerakkan lupa emosi,kurban berjatuhan kian menjadi,tujuan mengarah ke lain jalan yang disepakati,luka lama jangan terjadi hari ini,pengerahan massa bisa ditelusupi tanpa henti,menunggu tepatnya waktu menanti

Luka lama,krisis berpendar,pengangguran bertebar,harga meroket barang tak ada hanya sebentar,bank-bank tumbang dan bangkit kini kian cetar,jangan tumbang lagi entar,jangan lagi menebar

Tragedi Mei,jangan ada lagi tragedi ini,dinginkan hati sucikan nurani,segelintir yang menyambar,yang terinjak samar berpendar tak berkutik dan mirip terbakarnya damar

Wake up!Terbangun layaknya mimpi buruk,berdoa dalam hati,semoga hari  ini tidak terjadi apa-apa lagi,bulan suci ini dan lebaran sebentar lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline