Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Ramadanku, Senantiasa dalam Hari-Harimu di Bulan Suci ini

Diperbarui: 6 Mei 2019   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri-masjid Siti Djirzanah

Tanggal 6 Mei 2019 ini adalah hari pertama puasa,ketika  sekitar jam dua dini hari panggilan sahur membangunkan kami dan kebetulan karena  sudah ada lauk yang kami beli  jadi tidak memasak.

Hal yang sangat sederhana di bulan suci ini tidak perlu muluk -muluk  ingin ini itu,setelah panasnya pasca pemilu seperti panasnya Gurun Sahara di musim panas dan diterjang badai pasir yang bisa membutakan setiap orang atau membuat sesuatu tidak lagi terlihat jelas .

Kuingin bulan Ramadan ini seperti dulu saat-saat ucapan dipikirkan sebelum digelontorkan apalagi ini bulan suci.

Anarkisme dan kesemena-menaan seharusnya dihentikan,misal saat mengobrak -abrik sesuatu.Peraturan  yang  dibuat demi menghormati bulan Suci ini,tetapi bukan berarti kemudian ada yang merusak dan bersifat anarkis.

Semua dinding yang membekukan semoga bisa cair dan kembali seperti semula.

'Panas-panasan'tidak ada lagi,cooling down di bulan suci ini

Semua saling menghormati dan 'Tepo seliro' dalam bahasa Jawanya.

Sederhana saja,tidak perlu berpanjang lebar,seperti tembok yang memisahkan kini menyatukan.Ketentraman,kedamaian dan melewati hari demi hari di bulan suci ini untuk membersihkan diri.

Semoga.Amin.YRA

Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline