Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Penjual Rujak dan Buah Lokal untuk Bahan Dagangannya

Diperbarui: 4 Mei 2019   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri-ilustrasi

Penjual rujak ,lotis dan rujak es krim masih mengandalkan buah lokal untuk bahan dagangannya,di samping harganya lebih terjangkau dan tersedia begitu banyak di pasar tradisional dan memang jenis buah-buahan itu yang dipakai untuk menjadi bahan bagi dagangannya.

Apa sih sebenarnya beda Lotis,Rujak dan Rujak Es krim?Saya rasa semua sudah mengetahui,tetapi tidak mengapa saya tulis disini.

Yang pertama Lotis adalah berbagai buah yang dipotong-potong ,umumnya adalah buah kedondong,buah mangga agak mentah,buah pakel(Serumpun dengan buah mangga tapi ada baunya yang khas,biasanya juga untuk membuat es buah),pepaya agak  matang,belimbing bintang,mentimun,bengkoang,jambu air merah,nanas.

Disajikan di piring,lalu dibuatkan sambal tersendiri yang terdiri dari cabe rawit ,kencur,terasi ,garam,(ada gula jawa merah,kuah asam jawa  dan kacang tanah yang sudah digoreng ,sedikit irisan pisang kluthuk, semuanya ditumbuk halus dan disajikan  di sisi buah-buahan tersebut.

Yang kedua Rujak yaitu Semua buah tadi diserut dengan alat khusus hingga berbentuk agak tipis dan panjang ,lalu bahan sambal yang sama tadi ditumbuk sebelumnya,baru dicampurkan dengan buah yang diserut tadi

Yang Ketiga adalah Rujak Es Krim,prosesnya sama dengan rujak untuk buah-buahannya,diserut semua dihidangkan di atas piring kecil  lalu diatasnya ditaruh satu dua sendok sekop Es putar,jadi es putar(es puter, yang bahannya dengan santan kelapa,bukan susu),tapi istilahnya Rujak Es Krim.Ada persediaan sambal yang terpisah mirip dengan sambal lotis tapi lebih cair.

Di Yogyakarta ,penjual rujak dan lotis biasanya berkeliling menjajakan dagangannya dengan gerobak dorongan kecil harganya sekitar sepuluh ribu rupiah perpiring.

Sedangkan untuk rujak es krim biasanya menetap di lapaknya,ada juga di supermarket lokal.

Penjual -penjual tadi lumayan banyak dan biasanya berjualan pagi hari hingga sore hari ,ada juga yang berjualan menetap di spot-spot wisata di tengah kota.

Dan sekali lagi menggunakan buah lokal untuk dagangannya yang banyak di pasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline