Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Monas dan Waktu Luangku

Diperbarui: 7 April 2019   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki Stasiun Gambir   untuk mencetak  tiket kereta api  dan menunggu  jam keberangkatan.Masih ada waktu yang tersisa lumayan banyak,karena mengantisipasi kendala di perjalanan sebelumnya,lebih baik menunggu di stasiun daripada terburu-buru.

Hal yang pertama adalah rasa bosan dan perut sudah kenyang.Jadi meski sudah berkali-kali mengunjungi monas ,kali ini kami mengunjungi lagi demi membunuh waktu luang yang sudah kami perhitungkan,sekaligus membakar kalori dengan berjalan.

Sebelumnya kami menitipkan koper kami di dekat pintu masuk stasiun  sebelah utara.

Terasa  begitu  lapang Ikon ibukota yang memang sangat terkenal ini,di sore hari.

Duduk sebentar di bawah pohon.Sudah sore.Karena sudah pernah naik di Monas dulu,sekarang tidak lagi  .

Kami lalu  berjalan memutari pagar di luar.Lumayan jauh sepertinya.Pertama melewati trotoar jalan Merdeka Utara,lalu jalan Merdeka Barat  ke Jalan Merdeka Selatan selanjut balik lagi ke Stasiun Gambir.

Waktu itu semua Halte Trans Jakarta  di cat dengan tulisan warna-warni  Energy of Asia,Asian Games,saat Jakarta menjadi tuan rumah Asean Games.Mumpung ada lukisan itu tidak ada salahnya mengabadikan,meski keringat bercucuran akibat berjalan kaki lumayan jauh.Sekitar dua atau tiga kilometer.

Masuk  lewat pintu selatan.Kereta masih kira-kira satu jam lagi ,menikmati matcha latte dan duduk di depan sebuah minimarket,menikmati sensansi kaki yang berdenyut-denyut habis berjalan lumayan jauh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline