Lihat ke Halaman Asli

Kencangkan Ikat Pinggang di Penghujung Babak Ramadhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari Bunda Aisyah, "Rasulullah saw bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir (Ramadhan) lebih dari kesungguhan beliau di hari yang lain" (HR. Muslim). Apa yang disampaikan oleh Ibunda Aisyah pada hadits di atas memberikan gambaran bagaimana Rasul demikian bersungguh-sungguh saat Ramadhan memasuki sepuluh hari yang terakhir. Ibarat lomba lari, makin dekat jarak ke garis finish, kian bersemangat pelari untuk tiba di garis finish. Begitu juga seorang Muslim yang berada pada bulan Ramadhan semestinya.

Fenomena yang ada ditengah kita, justru berbanding terbalik. Tidak sedikit dari kaum Muslimin yang mengendorkan ikat pinggangnya di penghujung Ramadhan. Tidak sedikit dari kaum Muslimin yang kehilangan fokus dalam menjalani Ramadhannya. Sebagian kaum Muslimin sudah mengalpakan diri menghadiri shalat tarawih, bahkan shalat fardhu berjama'ah. Padahal kita tahu, selama bulan Ramadhan, setiap amal sunnah diganjar seperti amal wajib. Sementara setiap amal wajib akan dibayar berpuluh bahkan ratusan, bahkan lebih berlipat ganda.

Lantas apa yang bisa kita gencarkan dalam penghujung bulan Ramadhan ini? Para ulama dengan meneropong aktivitas Rasul dan para sahabat, berkesimpulan bahwa sangat dianjurkan bagi kaum Muslim untuk beri'tikaf. Secara sederhana I'tikaf berarti berdiam diri dalam mesjid dengan melakukan aktivitas yang mendekatkan diri pada Allah swt sebagaimana yang diteladankan oleh Rasul saw. Baik menuntut ilmu, tadarus al Qur'an, shalat malam, berdzikir, bahkan berdiam saja merupakan aktivitas yang bisa dikerjakan selama I'tikaf.

Tentu setiap Ramadhan kita acapkali mendengar istilah Lailatul Qadr, yaitu diturunkannya al Qur'an. Malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu amal ibadah seorang hamba akan bernilai seribu bulan atau sekitar 83,5 tahun. Wow banget. Nah, malam seribu bulan ini di antara para ulama ada yang menyebutkan terdapat pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, utamanya hari ganjil (misal 21, 23,25,27,29), wallahu'alam.

Well, mari kita meneladani Teladan utama kita, Rasul saw dalam penghujung babak Ramadhan. Mari kita menjadi sprinter yang kian memuncak, membuncah, menuju garis finish. Bukan lalai, tetapi kembali kencangkan ikat pinggang, kembangkan layar, dan mengatur kefokusan agar lebih fokus lagi. Yuk!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline