Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Fu Yung Hai, Omelette versi Chinese Food yang Jadi Main Course

Diperbarui: 3 Oktober 2022   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fu yung hai. / Foto: Effendy Wongso

Menyoal kuliner Tionghoa atau Chinese food, asosiasi pikiran penikmat makanan oriental pasti tidak akan jauh-jauh dari capcay, dimsum, nasi goreng ala Hongkong, sapo tahu, angsio tahu jamur, steamboat, sup asparagus, dan masih banyak lagi menu lainnya.

Namun, dari sekian banyak makanan yang berakar dari Tiongkok atau China, satu yang tidak boleh dilupakan adalah fu yung hai yang tak kalah populernya dibandingkan menu-menu tadi.

Fu yung hai atau biasa ditulis bersambung "fuyunghai" dan kadang-kadang dieja dengan "puyunghai" dibuat berdasarkan bahan dari telur yang didadar.

"Ya, boleh dikata fu yung hai ini adalah 'omelette' versi China, tetapi uniknya menu ini disantap dalam 'main course' (makanan utama)," demikian diungkapkan Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko ketika ditemui belum lama ini di Waroenk Seafood, Jalan Veteran 18, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Intinya, sebut Niko, fu yung hai adalah telur yang didadar bersama campuran beberapa sayur serta suwiran beberapa bahan lauk seafood, baik kepiting maupun udang.

"Kalau di Waroenk Seafood, kami memang menggunakan seafood kepiting dan udang. Tetapi, banyak juga pelaku usaha menggunakan daging sapi atau ayam. Itu tergantung selerah sih sebenarnya," ungkapnya.

Adapun bahan-bahan isian selain telur dan seafood dari fu yung hai pihaknya, Niko mengungkapkan terdiri dari tepung maizena, bawang bombai, bawang putih, wortel, seledri, merica, kecap manis, dan lain-lain.

"Kontribusi kelezatan fu yung hai tidak dapat dipisahkan dari saus asam manis hasil paduan tomat dan kacang polong. Sebagai bahan tambahan topping, biasanya beberapa pelaku usaha resto juga menaruh potongan nanas. Ya, ini kembali tergantung kreasi merekalah," imbuhnya.

Sementara itu, Supervisor Waroenk Seafood Wanda Bunga saat ditemui di lokasi yang sama menjelaskan secara singkat sejarah dan asal mula keberadaan fu yung hai yang dibanderol pihaknya Rp 61.000.

"Penyebutan fu yung hai sendiri beragam. Di Tiongkok, fu yung hai disebut 'puyungdan' atau 'puyongdan'. Secara harfiah, puyung atau puyong berarti tanaman waru landak (hibiscus mutabilis). Ya, ini karena bentuknya memang mirip tanaman tersebut," jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline