Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Bebek Sambal Idaman, Menu Domestik Pedas dalam Racikan Rica-rica

Diperbarui: 14 September 2022   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu rica-rica Bebek Sambal Idaman. / Foto: Effendy Wongso

Dalam kuliner penggunaan bahan daging bebek mungkin tidak semasif ayam. Kendati demikian, bebek selalu memiliki basis penikmat tersendiri, bahkan tergolong eksklusif. Sebut saja seperti menu bebek peking dan sejenisnya yang masuk dalam kategori Chinese food.

Apalagi dalam kategori menu Nusantara, menu berbahan unggas ini di Indonesia sangat populer diracik dalam berbagai versi seperti opor bebek, bebek masak kluwek, bebek panggang, bebek ungkep lengkuas, bebek hitam madura, bebek betutu, bebek lodho, bebek pedas manis, dan bebek rica-rica.

Jika membahas bebek rica-rica, tentu tidak dapat dipisahkan dari salah satu jenis masakan khas Manado yang berakar dari etnis Minahasa di Sulawesi Utara.

"Bebek rica-rica yang kami tawarkan di Waroenk Seafood diberi nama 'Bebek Sambal Idaman'," demikian ungkap Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko ketika ditemui di Waroenk Seafood, Jalan Veteran 18, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 13 September 2022.

Menurut Niko, dari beberapa menu nonseafood pihaknya, Bebek Sambal Rica termasuk makanan populer yang disukai pelanggan.

Ia menjelaskan, menurut pengalamannya selama menjalani 'dunia gastronomi' maka dapat dipastikan menu rica-rica yang kerap disebut "rica" saja, apapun jenis bahan dan peracikannya hampir pasti ada dalam setiap suguhan makanan nasional, baik di resto maupun di warung kaki lima.

Hal itu, sebut Niko, tidak dapat dipisahkan dari sensasi rasa pedas yang menggigit dari bumbu rica-rica yang menjadi magnet dari makanan populer Manado ini.

"Makanya, kami tidak ketinggalan menyediakan rica-rica dalam menu yang kami tawarkan, khususnya pada olahan bebek," imbuhnya.

Niko menambahkan, pedasnya cabai yang terdapat dalam racikan rica-rica memang lebih strong dibandingkan menu pedas lainnya. Pasalnya, cabai yang digunakan memang dalam jumah banyak.

"Dalam menu-menu tradisional (Nusantara), memang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan cabai. Istilahnya, orang Indonesia tidak bisa makan tanpa cabai atau lombok ini," paparnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline